Baru-baru Main di Timnas Indonesia Sudah Kesusahan, Pemain Mualaf Ini Bagikan Pengalamannya
- Facebook fcv dender
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain mualaf timnas Indonesia ini pernah bagikan kisahnya karena mengalami kesusahan di awal bergabung dengan skuad Garuda.
Pengalamannya tersebut, jadi hal tantangan terbesar bergabung timnas Indonesia. Dia menceritakannya agar bisa menginspirasi pemain naturalisasi lainnya.
- Facebook fcv dender
Menurutnya, ada hal yang perlu dipersiapkan untuk pemain naturalisasi atau baru yang bergabung ke timnas Indonesia. Apakah itu?.
Dengan kisahnya ini, jadi bagian dari pengalaman sebagai pemain naturalisasi. Sebab ia, sempat merasa syok dengan ritme bermain di timnas Indonesia.
Pemain mualaf di timnas Indonesia ini cukup populer di Indonesia. Dia juga terkenal ramah dan disapa Wak Haji.
Dalam ceritanya ia menjelaskan, apa yang ia rasakan bisa jadi bahan catatan para pemain timnas Indonesia yang bakal bergabung ataupun baru masuk.
- PSSI
Pesan tersebut disampaikan Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji itu. Menurutnya, hal ini bisa mempengaruhi ritme bermain dalam tim.
Berdasarkan pengalamannya, Ragnar katakan kala pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia syok dengan gaya bermain bolanya.
Ternyata gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh. Timnas secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga membuatnya harus lebih 'kerja keras' dengan banyak lari. Itu harus berusaha cepat untuk penyesuaian diri.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang Timnas Indonesia ini, dipodcast Youtube Soccer77, dikutip Sabtu (13/9/2025).
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Ragnar.
Gaya Bermain antara Timnas Indonesia dan Belanda Berbeda
Menurutnya di Belanda kata Ragnar Oratmangoen lebih banyak memainkan umpan pendek. Hal inilah yang jadi tantangannya.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
Di sisi lain, selama tinggal di Indonesia, dia merasa nyaman sebagai umat muslim. Semoga ketiga pemain asal Belanda pun bisa beradaptasi dengan cepat.
Load more