Tangan Kanan Shin Tae-yong Akhirnya Spill Pemain yang Dicoret Shin Tae-yong saat di Timnas Indonesia: Meski Jago tapi ..

tvOnenews.com - Sudah tak menjadi bagian dari Timnas Indonesia, tapi Shin Tae-yong meninggalkan sejuta kenangan bagi kalangan penggemar Garuda.

PSSI memutuskan untuk menyelesaikan ikatan kerja dengan Pelatih Shin Tae-yong, menyusul hasil minor  di turnamen Piala AFF 2024.

Sejak melatih Timnas Indonesia tahun 2019, sejumlah prestasi dan sejarah baru ditorehkan oleh Shin Tae-yong, di antaranya runner-up Piala AFF 2020 dan 2023, medali perunggu SEA Games 2021, 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024.

Shin Tae-yong juga membawa Timnas Indonesia putaran ketiga Piala Dunia 2026, melampaui pencapaian Vietnam.

STY juga berperan dalan mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA, dari 173 ke 129.

Lewat tangan dingin Shin Tae-yong lah melahirkan pemain muda berbakat yang kini masih menjadi langganan Timnas Indonesia seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkulam hingga Pratama Arhan.

Hal ini merupakan efek positif dari potong generasi yang dilakukannya, menggunakan para pemain muda untuk di skuad timnas senior.

Lewat program PSSI dan saling bahu membahu, era kepelatihan Shin Tae-yong para pemain keturunan Eropa dengan kualitas terbaik datang untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Sebut saja pemain kelas Eropa seperti Jay Idzes, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Ivar Jenner, Sandy Walsh, Rafael Struick hingga Calvin Verdonk.

Perpaduan pemain lokal dan naturalisasi yang bahu membahu terbukti dapat mengangkat prestasi Timnas Indonesia, seperti sebelumnya lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

Sementara itu, terungkap apa faktor yang difokuskan oleh Shin Tae-yong ketika memilih pemain untuk ke skuad Timnas Indonesia.

Hal ini berawal dari pertanyaan host acara, menyoal apa kriteria khusus dari Shin Tae-yong ketika merekrut atau melihat seorang pemain di Timnas Indonesia.

Menjawab hal tersebut, Jeong Seok-seo, mantan penerjemah Shin Tae-yong saat menukangi Timnas Indonesia berpandangan bahwa hal yang pertama dilihat oleh Shin Tae-yong dalam merekrut pemain untuk masuk Timnas Indonesia adalah skill.

Namun, setelah para pemain terkumpul dalam pemusatan latihan atau training camp, hal lain yang disoroti oleh STY adalah kedisiplinan.

"Nomor satu disiplin, kalau nggak disiplin, keluar. Sejago apapun kalau kalau tidak disiplin, itu timnya nggak bisa menjadi satu sih," ujar Jeong Seok-seo dilansir dari kanal Youtube Dens.TV

Pria disapa Jeje itu mengatakan bahwa itu salah satu sifat tegas dari Shin Tae-yong, yang tidak bisa ditawar-tawar. Dan sudah banyak pemain yang dicoret karena tindakan indisipliner.

"Banyak pemain (saat itu), saya pun kaget, boleh nggak sih sebenarnya keluarin pemain ini, ini kan pemain lumayan jago, tapi kenapa dikeluarin," tuturnya.

"Apa dilakuin pemain itu?" tanya Afif host acara, Afif Xavi.

Jeje mengatakan bahwa setiap pemain memiliki kasus yang berbeda, ada yang attitude kurang, ada yang terlambat ikut training camp, keluar malam,  dan berbagai macam.

Jeje menyebut bahwa ada dua pemain yang sempat dicoret oleh Shin Tae-yong di timnas kelompok umur.

"Ada dua pemain, harusnya sekarang sudah tobat sekarang, dan kerja keras," tuturnya.

Lebih lanjut, Jeje mengungkapkan salah satu pemain yang selalu mepet datang, meski tidak terlambat.

Adalah Marselino Ferdinan.

"Biasanya Marselino yang mepet-mepet terus, selalu mepet, tapi nggak telat," pungkasnya. (ind)