Blak-blakan, Thom Haye Ungkap Soal Marselino Ferdinan yang Sebenarnya saat Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi: Jika Dia Menyelesaikan Seperti ini, Menurut Saya....
tvOnenews.com - Thom Haye bicara jujur soal sosok Marselino Ferdinan usai saksikan gol di laga Indonesia vs Arab Saudi, round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia menorehkan sejarah emas saat mengalahkan Arab Saudi dengan skor meyakinkan 2-0 dalam laga ketiga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 19 November 2024 itu menjadi titik balik skuad Garuda untuk tampil dominan di babak ketiga dan kini lolos ke babak keempat.
Dua gol yang dicetak Marselino Ferdinan menjadi sorotan utama, tidak hanya karena kontribusinya untuk kemenangan, tetapi juga karena selebrasi khas yang dianggap ikonik oleh banyak pihak, termasuk Thom Haye.
Gelandang naturalisasi asal Belanda itu membongkar kisah di balik laga penuh emosi itu melalui kanal YouTube-nya, The Haye Way.
Ia menuturkan bagaimana momen berbalik arah dimulai dari dirinya yang berhasil merebut bola kembali usai kehilangan penguasaan.
“Aku sangat senang bisa mendapatkan kembali bolanya karena sempat kehilangan, kemudian saya memulai serangan balik,” ucap Thom dengan semangat.
Meski sempat berpikir untuk menyimpan tenaga, situasi di lapangan memaksanya bergerak cepat.
“Sebenarnya, saya pikir saya perlu menghemat energi karena sedang menguasai bola. Tapi kami langsung melancarkan serangan balik,” lanjutnya.
Serangan balik itulah yang kemudian berujung pada salah satu gol terbaik Marselino dalam karier internasionalnya sejauh ini.
Salah satu momen paling berkesan datang dari gol kedua Marselino Ferdinan. Selain eksekusi yang tenang, selebrasi penuh percaya diri dari pemain muda Persebaya Surabaya itu menjadi pembahasan hangat.
“Selebrasi dari Lino sangat ikonik,” ujar Thom Haye. Ia juga mengakui bahwa aksi Marselino di depan gawang menunjukkan kematangan dan insting alami yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Dalam diskusi tersebut, analis sepak bola Neal Petersen turut memuji kemampuan Marselino.
“Kita harus bicara soal selebrasi, ya. Tapi yang terpenting adalah ketenangannya di dalam kotak penalti. Dia tidak panik,” ucap Neal. Thom Haye pun sepakat, bahkan menyebut Marselino mengingatkannya pada mantan bintang Barcelona dan Liverpool, Luis Suárez.
- 2024 Asian Football Confederation (AFC)
“Mirip seperti Suarez di masa-masa terbaiknya,” puji Thom.
Haye juga mengungkap bahwa ia berdiri tepat di belakang Marselino ketika gol kedua itu tercipta. Saat itu, satu hal saja yang terlintas di pikirannya: agar Marselino menembak tinggi karena kiper lawan sudah maju.
“Saya seperti, ‘tolong tembak tinggi-tinggi’ karena kipernya sudah keluar. Tapi yang terjadi justru luar biasa. Bola sempat dibelokkan dan kembali ke arahnya, dan dia menyelesaikannya dengan insting murni,” jelas Thom.
Menurutnya, apa yang dilakukan Marselino bukan sekadar keberuntungan.
“Kalau dia bisa menyelesaikan seperti itu, saya rasa itu bukan hanya soal momen atau hoki. Itu naluri alami. Dia tunjukkan kualitas luar biasa,” tambahnya lagi.
Kemenangan atas Arab Saudi tak hanya jadi batu loncatan menuju putaran keempat, tapi juga membuka mata publik Asia bahwa Indonesia tak lagi bisa dipandang sebelah mata.
Saat itu, hasil laga membawa Garuda naik ke peringkat dua klasemen sementara grup, bersaing ketat dengan Jepang.
Kini, dengan hasil solid lainnya, Timnas Indonesia resmi menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 – pencapaian bersejarah pertama sepanjang partisipasi mereka.
Laga kontra Arab Saudi juga jadi simbol kebangkitan generasi baru Timnas Indonesia. Marselino Ferdinan tampil sebagai ikon dan simbol harapan baru sepak bola nasional.
Sementara Thom Haye, sebagai pemain senior, menunjukkan bahwa semangat kolektif dan strategi bermain yang rapi bisa menjadi pembeda di level Asia.
Dengan kemenangan ini dan masuknya Indonesia ke putaran keempat, harapan untuk tampil di Piala Dunia 2026 kian realistis.
Kolaborasi antara pemain muda bertalenta seperti Marselino dan pilar berpengalaman seperti Thom Haye membentuk fondasi kuat menuju mimpi besar: bendera Merah Putih berkibar di panggung dunia. (udn)
Load more