Sindiran Menohok Media Korea untuk Patrick Kluivert: Pelatih Timnas Indonesia itu Tidak Merenungkan Kekalahan, tapi Malah...
- REUTERS/Issei Kato
tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kembali menjadi sorotan panas, tak hanya di Tanah Air tetapi juga di luar negeri.
Media Korea Selatan, Sports Chosun, ikut mengulas derasnya kritik terhadap pelatih asal Belanda itu usai Timnas Indonesia dibantai Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam artikel terbarunya, Sports Chosun menyoroti pernyataan keras dari anggota DPR RI, Andre Rosiade, yang mengungkap kekecewaan mendalam publik Indonesia terhadap Kluivert.
- DPR.go.id & REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Â
"Opini publik terhadap pelatih Indonesia Patrick Kluivert semakin memburuk," tulis Sports Chosun dalam laporan terbarunya.
"Pada tanggal 5 (waktu Korea), Sepak Bola Indonesia menyoroti pernyataan anggota parlemen Andre Rosiade, yang mengatakan, "Anggota parlemen Andre Rosiade mengkritik pelatih Kluivert"," lanjut Sports Chosun.
Kemarahan Andre Rosiade muncul usai beredar kabar bahwa Patrick Kluivert malah bertamasya ke Kyoto, hanya beberapa saat setelah Indonesia digilas Jepang dengan skor telak.
- AFC
Â
"Saya angkat bicara sekarang. Orang-orang perlu tahu betapa sedih dan kecewanya para pendukung di Osaka, Jepang. Ribuan orang, hingga 7.000 orang, membeli tiket dan terbang ke Osaka untuk menonton pertandingan. Sementara para penggemar masih sedih di Osaka, orang ini pergi bertamasya ke Kyoto. Apakah itu yang seharusnya dilakukan seorang pelatih?"Â ungkap Rosiade seperti dikutip media Korea tersebut.
Sports Chosun menyindir bahwa tindakan Kluivert itu tidak mencerminkan sikap pelatih profesional, terutama dalam situasi genting di mana Timnas Indonesia masih berjuang mengejar mimpi lolos ke Piala Dunia.
"Perlu dibedakan antara urusan publik dan privat, tetapi memang benar bahwa masyarakat Indonesia tidak menyukai perjalanan pelatih Kluivert setelah kekalahan telak dari Jepang. Pelatih tersebut mungkin tampak tidak melakukan yang terbaik dalam situasi yang memungkinkan Indonesia lolos ke Piala Dunia," sindir Sports Chosun.
"Setelah kekalahan telak melawan Jepang, dipastikan bahwa Kluivert tidak merenungkan kekalahan dan memperbaiki masalah, tetapi malah menikmati perjalanannya ke Jepang," lanjut mereka.
- PSSI
Â
Lebih jauh, media Korea itu juga ikut menyoroti gaya kerja Kluivert yang disebut tidak serius membangun kedekatan emosional dengan tim dan masyarakat Indonesia.
"Kluivert diketahui tidak bermukim di Indonesia seperti mantan manajer Korea Selatan Jurgen Klinsmann, tetapi hanya berkunjung saat ada pertandingan di Indonesia. "Tidak ada ikatan emosional, tidak ada komunikasi dengan tim. Seperti 'manajer tim sepak bola lokal', dia hanya muncul saat ada pertandingan," kata Rosiade sambil geram. Perilaku seperti itu tidak terlihat pada mantan manajer Shin Tae-yong," lanjut mereka.
Sports Chosun juga mengangkat perbandingan perlakuan PSSI terhadap Kluivert dan mantan pelatih Shin Tae-yong.
- PSSI dan ANTARA
Â
Menurut laporan, Kluivert dan stafnya mendapat perlakuan istimewa, meski kontribusinya sejauh ini belum terlihat jelas.
"Selain itu, Anggota DPR Rosiade mengklaim bahwa Kluivert dan staf kepelatihannya diperlakukan secara berlebihan dibandingkan dengan mantan pelatih Shin Tae-yong," tulis Sports Chosun.
Di sisi lain, menurut media Korea itu, Shin Tae-yong masih mendapatkan tempat khusus di hati para pendukung Timnas Indonesia, bahkan banyak yang berharap ia kembali menangani skuad Garuda.
"Shin Tae-yong bermukim di Indonesia dan berusaha sebaik mungkin berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia. Hal itu pula yang membuat penggemar Indonesia masih memiliki pandangan positif terhadapnya dan menginginkannya kembali," tutup media Korea itu.
Kini tekanan terhadap Patrick Kluivert makin besar. Tak hanya harus membuktikan kapasitasnya secara taktik, ia juga dituntut menunjukkan komitmen nyata terhadap sepak bola Indonesia. (asl)
Load more