Pujian Berkelas Media China Mengakui Kualitas Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Seperti Biro Imigrasi Belanda tapi...
- PSSI
tvOnenews.com - Media China memberi pujian soal kualitas gaya permainan dari para pemain diaspora Timnas Indonesia.
Sekitar dua minggu lagi, Timnas Indonesia kontra China segera digulir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni 2025.
Sampai pertemuan ke-8, Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert dan jajaran asistennya sudah mengemas 9 poin, sementara China hanya 6 poin.
9 poin itu membuat Timnas Indonesia menduduki posisi ke-4 dan berpeluang masuk ke round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 apabila sapu bersih dua laga tersisa.
Atas hasil tersebut, skuad Garuda dipuji dari sejumlah media China, namun ada juga yang memberi psywar menjelang Timnas Indonesia versus China.
- ANTARA/M Risyal Hidayat
Salah satu sorotan yang mengejutkan ketika media China memperhatikan performa pemain diaspora Timnas Indonesia didominasi dari Belanda.
Sejak era Shin Tae-yong, daftar pemain seperti Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick cs sudah di dalam skuad Timnas Indonesia.
Hingga saat ini, jumlah pemain diaspora bertambah sejak kedatangan Mees Hilgers, Dean James, Joey Pelupessy setelah resmi menjadi WNI pada 10 Maret 2025.
Melalui laporan tertulisnya, media China, Sohu melakukan perbandingan soal kualitas pemain diaspora Timnas Indonesia dan China.
Sohu secara terang-terangan mengatakan kehadiran mereka membuat Timnas Indonesia terlihat seperti skuad dari Belanda.
"PSSI seolah telah mendirikan biro imigrasi Belanda. Sebanyak 18 pemain naturalisasi yang dipanggil mirip dengan sosok legenda FIFA," laporan tertulis Sohu dikutip, Kamis (22/5/2025).
Walau dihuni pemain dari Belanda, Sohu mengakui PSSI telah sukses menciptakan skuad yang tidak dianggap sepele oleh China maupun tim-tim lainnya.
"Ole Romeny, Thom Haye, dan Eliano Reijnders dan kawan-kawan semuanya lahir di Belanda, lebih mirip postur orang Eropa. Tetapi, siapa sangka? Mereka sangat menyukai Indonesia," lanjut media China itu.
Pengakuan itu tak lepas atas peran Jay Idzes cs yang sukses membawa Garuda melesat sampai ke tahap putaran ketiga di Kualifikasi Piala Dunia.
Pola permainan ala Eropa membuat tim sekelas Arab Saudi dan Bahrain mampu dikandaskan oleh skuad Garuda.
Sementara, Sohu menyoroti program naturalisasi China yang dinilai gagal dan pemain lokal lebih layak untuk berkontribusi di Team Dragons.
- AFC
"Daftar pemain naturalisasi kami seperti roller coaster," kata Sohu.
Bicara pemain naturalisasi di China, Sohu menyinggung soal kontribusi dari Elkeson dan Fernando untuk Timnas China.
"Performa Elkeson anjlok drastis dan Fernando sulit dilihat di lapangan dan kurang aktif bermain. Alan bahkan tak bisa menembus starter di Liga Super China."
"Belum lagi Li Ke dan Hou Yongyong yang bahkan tidak bisa masuk dalam daftar pemain yang berlatih."
"Jiang Guangfai adalah satu-satunya pemain yang bisa diandalkan, namun ia harus menjadi ibu sekaligus ayah di lini pertahanan."
Terlepas dari itu, program naturalisasi para pemain yang lahir di negara lain juga tidak begitu disukai oleh pelatih Timnas China, Branko Ivankovic.
Sampai saat ini, Ivankovic lebih mengandalkan Serginho dan Jiang Guangfai yang masih dipercaya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Dalam dua pertandingan melawan Arab Saudi dan Australia, hanya Jiang Guangfai dan Serginho yang muncul di starting line up. Pemain naturalisasi lainnya tidak cocok secara taktik atau kurang menunjang dari faktor usia."
Dalam hal ini, apakah penggawa Timnas Indonesia dapat memenangkan dua pertandingan terakhir lawan China dan Jepang? Dewi fortuna akan ditentukan dari hasil laga nanti.
(hap)
Load more