DPMM FC Dimiliki Pangeran Kerajaan Brunei Darussalam, Berapa Gaji yang Bakal Diterima Striker Timnas Indonesia Ramadhan Sananta jika Resmi Gabung?
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Jakarta, tvOnenews.com - Striker Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta akan menerima gaji fantastis jika resmi bergabung dengan DPMM FC yang dimiliki Pangeran Mahkota Brunei Darussalam, Pangeran Al-Muhtadee Billah.
Ramadhan Sananta sedang menjalani negosiasi dengan DPMM FC yang mulai musim depan akan bertarung di Liga Malaysia setelah 17 tahun absen.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh DPMM FC melalui akun Instagram resminya yang dikutip pada Senin (19/5/2025).
"DPMM FC dalam negosiasi untuk merekrut penyerang tim nasional Indonesia Ramadhan Sananta. DPMM FC berharap mendapatkan penyerang Indonesia sebagai slot ASEAN untuk Liga Super Malaysia musim 2025/2026," tulis DPMM FC yang dikutip Senin (19/5/2025).
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
"Ramadhan (Sananta) masih menyelesaikan musimnya bermain untuk Persis Solo dan sangat dekat untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC," lanjutnya.
Lantas, berapa gaji yang bakal diterima oleh Ramadhan Sananta jika resmi menjadi pemain DPMM FC?
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, seorang pemain asing yang berlaga di Liga Malaysia akan digaji bervariasi.
Gaji tersebut akan diberikan klub tergantung dari kualitas, reputasi, dan kebijakan masing-masing tim.
Namun, secara umum pemain asing yang berasal dari Asia Tenggara atau ASEAN akan mendapat bayaran sekitar 7.500 dolar AS per bulan atau setara Rp123 juta.
Sebagai contoh, pemain Timnas Singapura Harris Harus yang pernah memperkuat Johor Darul Ta'zim (JDT) pernah menerima gaji sebesar 30.000 dolar AS per bulan atau sekitar Rp493 juta.
Dengan status DPMM FC yang dimiliki oleh anggota Kerajaan Brunei, bukan tidak mungkin gaji yang diterima Ramadhan Sananta akan lebih tinggi.
- Persis Solo
Apalagi, Ramadhan Sananta saat ini berstatus sebagai pemain Timnas Indonesia dan merupakan salah satu striker potensial.
Meski demikian, Ramadhan Sananta perlu mempertimbangkan bahwa Liga Malaysia tidak melulu sehat dalam hal keuangan.
Hal ini terbukti dari beberapa klub yang menunggak gaji pemain bahkan dinyatakan bangkrut setelah tak sanggup memenuhi standar keuangan kompetisi. (fan)
Load more