2 Bulan Lalu Erick Thohir Sudah Pernah Ungkap Nasib Patrick Kluivert Seandainya Kalah Lawan Australia dan Bahrain: Kemarahan Itu Bisa Saya Tampakkan Kalau...
- tvonenews.com - Taufik Hidayat
tvOnenews.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025 menjadi pukulan berat bagi skuad Garuda dan para pendukungnya.
Hasil ini membuat posisi Indonesia di Grup C semakin genting, turun ke peringkat keempat dengan enam poin, dan memperkecil peluang untuk melaju ke fase berikutnya.
Sontak, performa tim dan kredibilitas Patrick Kluivert sebagai pelatih utama menjadi sorotan tajam.
Meski datang dengan nama besar sebagai mantan pemain bintang Eropa, rekam jejak Kluivert sebagai pelatih dinilai belum cukup meyakinkan publik sepak bola Indonesia.
Banyak pihak mulai mempertanyakan keputusan PSSI mengganti Shin Tae-yong yang sebelumnya membangun fondasi kuat bagi skuad Garuda.
Menanggapi kritik tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebenarnya telah mengantisipasi berbagai reaksi sejak awal penunjukan Kluivert.
Dalam wawancaranya dua bulan lalu bersama KompasTV, Erick menyatakan bahwa segala bentuk keputusan akan dievaluasi secara objektif.
“Kemarahan itu kita bisa lihat juga ketika lawan China. Kemarahan itu bisa saya tampakkan ketika kita kalau lawan Saudi waktu itu kalah, kita sebenarnya sudah selesai itu game-nya,” ucap Erick, menandakan bahwa tekanan publik adalah bagian dari proses evaluasi yang wajar.
Ia menambahkan, “Saya mundur kalau tim ini sudah tidak percaya lagi.”
Erick juga menegaskan bahwa pembenahan sepak bola nasional tidak hanya fokus pada tim senior, melainkan juga mencakup Timnas U-17, U-20, U-23, hingga Timnas Putri.
Ia ingin semua level tim nasional berkembang dalam satu sistem berkelanjutan.
- tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Dalam konteks itu, Erick tidak serta-merta menyalahkan pelatih. Ia mengatakan, “Saya gak melihat begitu, karena saya bilang it's about team, it's not about Patrick.”
Baginya, suksesnya sebuah tim bergantung pada sinergi antara program, pelatih, dan pemain.
Namun, tekanan terhadap Kluivert tak bisa dipungkiri semakin besar, apalagi dengan target tinggi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kekalahan dari Australia menjadi sinyal bahaya, dan laga melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 di Jakarta disebut-sebut sebagai laga penentu.
Bila Indonesia kembali gagal meraih hasil positif, bukan tidak mungkin evaluasi besar-besaran terjadi, termasuk kemungkinan pergantian pelatih.
Patrick Kluivert pun disebut tengah berupaya memulihkan mental pemain dan membenahi sektor pertahanan yang menjadi titik lemah dalam laga kontra Australia.
Ia berjanji untuk belajar dari kesalahan dan menyusun strategi baru demi hasil lebih baik melawan Bahrain.
Sejumlah perubahan dalam susunan pemain disebut akan dilakukan demi menghadirkan agresivitas serta efektivitas serangan yang lebih tajam.
Meski harapan publik sedikit meredup, target besar masih diemban. Timnas Indonesia tetap membawa ambisi besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026, dan untuk itu diperlukan konsistensi, mental juara, serta kepemimpinan yang kuat.
Dalam konteks ini, hasil dua laga terakhir menjadi tolak ukur, bukan hanya untuk masa depan Kluivert, tapi juga arah proyek jangka panjang sepak bola Indonesia di bawah kepemimpinan Erick Thohir. (udn)
Load more