Walau Sudah Cetak Gol untuk Timnas Indonesia, Sosok ini Sebut Ole Romeny Belum Layak Jadi Striker Utama, Katanya...
- Instagram @oleromeny
tvOnenews.com - Performa impresif Ole Romeny bersama Timnas Indonesia dalam dua pertandingan terakhir memang menjadi sorotan publik sepak bola nasional.
Dalam debutnya, sang striker langsung mencatatkan dua gol yang membantu Skuad Garuda meraih hasil positif.
Banyak pihak menilai kehadiran Ole telah menjawab kebutuhan Timnas Indonesia akan sosok penyerang murni yang tajam di lini depan.
Namun, tidak semua pihak sependapat, termasuk analis mantan pemain sepak bola Cristian Carrasco.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Bicara Bola by Akmal, Cristian Carrasco memberikan penilaian objektif terhadap penampilan Ole Romeny.
Meski mengapresiasi kontribusi gol yang diberikan, Carrasco menilai Romeny belum sepenuhnya menunjukkan performa maksimalnya sebagai striker utama Timnas Indonesia.
“Kita masih butuh striker. Mungkin baru 70 persen. Dua gol memang penting karena striker butuh gol, tapi menurut saya kita butuh striker yang bisa jadi tembok, yang bisa heading, yang punya kecepatan juga. Itu sangat penting,” ujar Carrasco.
Pernyataan Carrasco merujuk pada standar striker yang pernah dimiliki Indonesia di masa lalu.
Ia menyebut nama-nama legendaris seperti Budi Sudarsono, Boaz Solossa, dan Kurniawan Dwi Yulianto sebagai contoh striker yang komplet cepat, gesit, dan tajam dalam situasi penting.
Penilaian Carrasco menjadi penting karena menggarisbawahi bahwa seorang striker modern tak hanya dinilai dari jumlah gol semata.
Ia harus bisa berfungsi sebagai target man, menjadi tembok untuk menahan bola, serta membuka ruang bagi rekan-rekannya.
“Romeny belum mencapai standar itu. Dia terlalu percaya diri dan terlalu lama pegang bola. Dia harus bermain lebih simple. Karena beberapa kali dia pegang bola harus kasih langsung, dia masih bawa-bawa bola sampai akhirnya hilang. Harus main lebih simple, seperti Marselino,” sambung Carrasco.
Ia juga membandingkan situasi Romeny dengan pemain seperti Marselino Ferdinan yang dinilainya lebih efisien dalam memainkan bola.
Ketika mendapatkan peluang, Marselino dinilai langsung mengambil keputusan, berbeda dengan Romeny yang kerap kehilangan momentum akibat terlalu lama menguasai bola.
Selain itu, Carrasco menyoroti kurangnya sosok striker yang bisa diandalkan dalam situasi crossing atau umpan silang.
Load more