Di Hadapan Media Belanda Calvin Verdonk Ungkap Sisi Buruk Laga Terakhir Timnas Indonesia : Saya Bukan Pemain yang Cepat Minta...
- Instagram Calvin Verdonk
tvOnenews.com - Bek kiri andalan NEC Nijmegen, Calvin Verdonk, berbagi pengalaman membela Timnas Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam dua laga terakhir kontra Australia dan Bahrain pada Maret lalu, Verdonk tampil penuh selama 90 menit, menegaskan perannya sebagai pemain kunci di bawah asuhan Patrick Kluivert.
Sejauh ini, pemain berusia 27 tahun itu telah mengoleksi sembilan penampilan bersama Garuda.
Ia menyadari bahwa Timnas Indonesia masih berusaha menemukan pola permainan terbaik, terutama setelah transisi kepelatihan dari Shin Tae-yong ke Kluivert.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi tim adalah kondisi cuaca di Jakarta yang panas. Menurutnya, suhu yang tinggi mempengaruhi performa pemain dan menuntut adaptasi ekstra.
"Saya pikir pertandingannya tidak terlalu enak ditonton. Saya pikir hanya ya tentu saja berbeda dengan yang biasa kami alami di sana panasnya. Tidak seperti biasanya di Jakarta," ungkap Verdonk dilansir dari kanal YouTube RN7.
Verdonk sebenarnya sudah cukup akrab dengan atmosfer Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), mengingat ia telah bermain di sana dalam lima pertandingan bersama Timnas Indonesia.
Namun, laga melawan Bahrain terasa berbeda. "Saya pribadi sangat merasakannya kali ini. Secara normal tidak terlalu parah, tetapi kali ini saya benar-benar kesulitan," tambahnya.
Meskipun menghadapi kondisi yang sulit, Verdonk menegaskan bahwa ia tetap ingin memberikan kontribusi maksimal bagi tim.
Dengan posisinya yang krusial di sektor kiri pertahanan, ia merasa bertanggung jawab untuk tetap bertahan di lapangan.
"Saya bukan pemain yang cepat meminta pergantian pemain," tegasnya.
Evaluasi Laga vs Australia dan Bahrain, Fokus ke Laga Berikutnya
Dalam dua laga terakhir, Timnas Indonesia mengalami pasang surut performa. Menghadapi Australia, skuad Garuda kesulitan mengimbangi permainan agresif Socceroos, yang akhirnya berujung pada kekalahan.
Sementara itu, laga kontra Bahrain menjadi duel yang lebih sengit, dengan faktor cuaca ikut mempengaruhi jalannya pertandingan.
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Banyak pemain yang terlihat kelelahan, termasuk Verdonk yang merasakan betul efek panas Jakarta.
Kini, Timnas Indonesia harus segera mengalihkan fokus ke dua pertandingan penting pada Juni 2025, yaitu melawan China (5 Juni) dan Jepang (10 Juni).
Laga melawan China di Jakarta akan menjadi penentu langkah Indonesia ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan kondisi Maarten Paes dan Marselino Ferdinan yang berpotensi absen akibat akumulasi kartu, Kluivert harus mencari strategi alternatif untuk menjaga stabilitas tim.
Jika Indonesia bisa meraih kemenangan melawan China, peluang lolos akan tetap terbuka meskipun masih harus menghadapi Jepang di laga terakhir.
Namun, jika gagal menang, tekanan akan semakin besar karena Jepang dipastikan tidak akan memberikan kemenangan mudah.
Verdonk dan rekan-rekannya di Timnas Indonesia tentu berharap bisa tampil lebih solid dan mengatasi tantangan cuaca maupun lawan yang tangguh.
Dengan persiapan yang matang, skuad Garuda bertekad memberikan kejutan di sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. (udn)
Load more