Legenda Timnas Indonesia ini Bilang di Zamannya Tak Ada Kiper yang Berani Memarahinya, Kecuali Sosok Ini: Dia Malah Berani…
- Tangkapan layar Youtube Sport77
tvOnenews.com - Dalam dunia sepak bola Indonesia, ada sejumlah pemain yang tidak hanya dikenang karena kehebatannya di lapangan, tetapi juga karena karakter dan kepemimpinannya.
Salah satu nama yang kerap disebut adalah Hamka Hamzah, seorang bek tangguh yang pernah menjadi andalan Timnas Indonesia.
Dalam sebuah wawancara, Hamka mengungkapkan sebuah fakta menarik bahwa tidak ada satu pun kiper yang berani memarahinya di lapangan, kecuali satu sosok fenomenal, yaitu Kurnia Meiga.
Hamka Hamzah yang pernah menjadi manajer sekaligus pemain di klub RANS FC mengungkapkan bahwa sepanjang kariernya, hanya Kurnia Meiga yang berani memberikan arahan dan bahkan memarahinya di lapangan.
"Karena yang bisa memarahi saya, kiper, hanya dia," ujar Hamka.
Pernyataan ini menunjukkan betapa Kurnia Meiga memiliki karakter yang kuat sebagai seorang penjaga gawang, meskipun usianya lebih muda dari Hamka.
Dalam wawancara tersebut, Hamka juga sempat menyinggung salah satu striker yang paling ia hormati, yaitu Cristian "El Loco" Gonzales.
Menurut Hamka, El Loco adalah salah satu penyerang terbaik yang pernah ia hadapi dan hingga kini belum ada yang mampu memecahkan rekornya.
“Suatu kebanggaan bagi saya menjaga dia, ketika dia tidak bisa mencetak gol," ujar Hamka, seperti dikutip dari Tiento Indonesia.
Hamka menilai bahwa selain sebagai striker haus gol, El Loco juga merupakan sosok panutan yang selalu menjaga disiplin di timnya.
Hal ini menjadikannya salah satu pemain yang dihormati oleh rekan-rekannya, termasuk Hamka sendiri.
Namun, di balik segala respek yang ia miliki untuk El Loco, ada satu pemain lain yang menurutnya sangat berani di lapangan, yakni Kurnia Meiga.
Sebagai seorang kiper, Kurnia Meiga dikenal dengan kepemimpinannya yang luar biasa.
Meskipun lebih muda dari Hamka, ia tidak segan untuk memberikan arahan kepada para pemain di depannya, termasuk kepada Hamka yang merupakan seorang bek senior.
"Jadi berani. Kita butuhkan walaupun dia (Kurnia Meiga) pemain muda, tapi dia berani untuk memberikan arahan yang ada di depannya," kata Hamka.
Hamka juga menekankan bahwa dalam sebuah tim, setiap pemain memiliki peran masing-masing, dan seorang kiper harus bisa menjadi mata bagi para pemain belakang.
Namun, menurutnya, tidak semua kiper memiliki keberanian untuk melakukan hal tersebut.
"Setiap tim memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti ada kiper senior, tapi pemain depan yang seangkatan atau di bawahnya tidak berani memarahi," tambahnya.
Namun, Kurnia Meiga berbeda. Ia selalu berani memberikan instruksi kepada para pemain yang ada di depannya, termasuk Hamka sendiri.
Hamka pun mendukung penuh sikap Kurnia Meiga tersebut.
"Padahal kan pemain belakang juga butuh mata dari kiper. Dan Kurnia Meiga itu selalu melakukan itu, siapapun di depannya, karena saya yang menyuruh dia," pungkas Hamka.
Hamka bahkan mengaku pernah memberikan instruksi khusus kepada Kurnia Meiga agar tidak ragu untuk menegur pemain yang melakukan kesalahan.
“Jangan pernah kau takut, marahi pemain yang ada di depanmu. Kalau dia marah, saya yang marah," ujar Hamka menirukan nasihatnya kepada Kurnia Meiga.
Sayangnya, kiprah Kurnia Meiga di dunia sepak bola harus terhenti pada tahun 2017 akibat kondisi kesehatan yang dialaminya.
Mantan kiper Arema FC itu didiagnosis menderita penyakit gangguan penglihatan bernama Papiledema, yang memengaruhi matanya.
Sejak saat itu, banyak pecinta sepak bola Indonesia yang merindukan sosoknya di bawah mistar gawang.
Kehilangan Kurnia Meiga dari dunia sepak bola tentu menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi klub dan timnas, tetapi juga bagi rekan-rekannya, termasuk Hamka Hamzah.
Sosoknya yang tegas, berani, dan penuh dedikasi akan selalu dikenang sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. (udn/adk)
Load more