ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Shin Tae-yong pernah berbicara jujur kepada salah seorang mantan asistennya mengenai mentalitas para pemain Timnas Indonesia yang bermain di level junior.
Sang pelatih asal Korea Selatan sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih di skuad Garuda sejak 6 Januari lalu.
PSSI memutuskan kerja sama dengannya, meskipun Shin Tae-yong berhasil membangun skuad yang bisa bersaing di kancah Asia.
Bahkan, Timnas Indonesia kini sedang memburu tiket ke putaran final Piala Dunia 2026, dengan bersaing di putaran ketiga.
Salah satu kunci kesuksesan Shin Tae-yong adalah memutus satu generasi di tim senior, dengan memercayakan para pemain muda.
Skuad Garuda pun kini diisi oleh banyak pemain muda, hanya Jordi Amat yang berusia di atas 30-an yang masih dipanggil secara reguler pada saat ini.
Masih banyak pemain senior lainnya, seperti Thom Haye, Kevin Diks, dan Sandy Walsh, namun umumnya masih banyak pemain yang berusia di bawah 25 tahun.
Selain menangani tim senior, STY juga pernah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia di level U-23 dan bahkan U-20.
Dia dibantu oleh salah satu asisten lokalnya, yaitu Nova Arianto, yang kini dipercaya untuk menangani tim muda di level U-17.
Nova pertama kali mendampingi tim junior Indonesia pada Piala AFF U-16 2024, yang diselenggarakan pada Juni dan Juli tahun lalu.
Dalam turnamen itu, Timnas Indonesia U-16 finis sebagai juara ketiga setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 5-0 pada perebutan tempat ketiga.
Namun sebelumnya, mereka menderita kekalahan dengan skor 3-5 dari Australia di semifinal, yang diakui oleh Nova berdampak kepada mentalitas para pemainnya.
Mereka bisa sewaktu-waktu bermain dengan baik, namun juga bisa bermain dengan buruk pada pertandingan lain, terlepas dari kualitasnya.
"Coach Shin selalu bicara lewat Jeje [Jeong Seok-seo], terutama terkait mental dan pemain muda ini masih labil," kata Nova pada Juli 2024.
"Kadang mereka bisa bermain baik, terkadang tidak. Itu terkait mental agar stabil di setiap pertandingan," katanya.
Nova pun mengakui bahwa hal itu berdampak kepada para pemainnya pada saat itu yang kadang bagus dan kadang juga tidak.
Namun, dia mengakui bahwa daya juang yang telah diperlihatkan oleh para pemain asuhannya adalah hal yang dibutuhkan untuk bisa sampai ke tim senior.
Menurutnya, masalah skill atau individual masih bisa diasah seiring dengan waktu berjalan.
"Sebenarnya, di timnas dengan daya juang dan mental seperti ini, modal awal yang bisa dibawa sampai ke timnas senior," tandas Nova.
"Kalau masalah skill dan masalah individu masih bisa kami perbaiki," tambah mantan pemain Persib Bandung itu.
Pada saat ini, Nova berhasil mengantarkan tim asuhannya ke putaran final Piala Asia U-17 2025, yang akan dilaksanakan pada April mendatang.
Garuda Asia mengincar tiket ke putaran final Piala Dunia U-17 2025, namun mereka perlu untuk menembus perempat final di Piala Asia U-17 2025.
Mereka tergabung dalam Grup C dengan Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan. Untuk lolos ke perempat final, Garuda Asia setidaknya perlu menjadi runner-up.
(anf)
Load more