tvOnenews.com - Kejadian buruk ini terjadi pada babak perempat final sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut antara Aceh dan Sulawesi Tengah. Dapat sorotan sampai ke Malaysia.
Laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh ini membuat tim tamu unggul terlebih dahulu pada menit ke-24 lewat Alan Wahyu.
Pertandingan kemudian memanas karena kedua tim melakukan tekel keras dalam upaya merebut bola.
Situasi tersebut membuat wasit Eko Agus Sugiharto mengeluarkan kartu untuk mengontrol kedisiplinan kedua tim.
Sulawesi Tengah kemudian terpaksa bermain dengan sembilan pemain saat Wahyu Aiman dan Moh Akbar diperintahkan keluar lapangan.
Kedua pemain tersebut masing-masing mendapat kartu merah pada menit ke-74 dan 85.
Pertandingan kembali memanas saat tuan rumah mendapat hadiah tendangan penalti pada menit ke-95.
Hal ini setelah Eko Agus menemukan pemain Aceh Muhammad Nur Mahyuddin dijatuhkan di kotak penalti.
Geram dengan keputusan kontroversial wasit, pemain Sulawesi Tengah Muhammad Rizki Saputra memukul kepala Eko Agus.
Tindakannya membuat heboh pendukung Aceh yang melemparkan botol ke lapangan sebagai protes atas kejadian tersebut.
Setelah mendapat perawatan dari tim medis dan keadaan sudah tenang, pertandingan dilanjutkan dengan wasit lain.
Rizki kemudian mendapat kartu merah atas kejadian tersebut. Sulteng bermain dengan 8 pemain.
Kiper Sulawesi Tengah, Rexy kemudian berhasil menggagalkan penalti kontroversial yang diterima Aceh.
Namun, Aceh akhirnya menyamakan skor menjadi 1-1 lewat tendangan penalti Akmal Juanda.
Meski seharusnya laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu, namun Sulawesi Tengah menolak melanjutkan pertandingan. Hal itu menyebabkan Aceh lolos ke babak semifinal PON 2024.
“Arena sepak bola Tanah Air sempat ricuh akibat ulah pemain Sulteng yang memukul kepala wasit pada 14 September lalu,” tulis media Malaysia Makan Bola.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more