Beda dari JIS, Ini Kesaksian Penonton Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Katanya…

tvOnenews.com - Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya mendapat komentar yang berbeda dari Jakarta International Stadium (JIS) yang rumputnya menjadi pembicaraan usai laga perdana Piala Dunia U-17.

Sebagaimana diketahui fase grup Piala Dunia U-17 2023 digelar di empat stadion berbeda. Semua pertandingan Grup A digelar di Stadion GBT Surabaya. Grup B di Stadion Manahan Solo.

Grup C dan E di Stadion JIS Jakarta. Grup D dan F dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat Bandung. Fase grup ini dimulai tanggal 10 hingga 18 November 2023. 

(Foto: tvOnenews.com/Julio Trisaputra)

Stadion JIS menjadi pembahasan di dunia maya sebab rumputnya yang terlihat berbeda dibandingkan stadion lainnya. Padahal JIS adalah stadion yang paling baru di antara empat stadion tersebut. 

Kendati belum ada pernyataan resmi dari pihak JIS maupun PSSI terkait kualitas rumput JIS, sejumlah warganet mengaitkannya dengan isu penggantian rumput yang disanter dikabarkan sebelum Piala Dunia U-17 berlangsung. 

Beda dengan JIS, GBT justru...

Berbeda dari JIS yang mendapat komentar kurang mengenakkan, kabar baik justru datang dari sejumlah suporter mancanegara untuk Stadion GBT di Surabaya.

Salah satunya datang dari pasangan suami istri yang sudah tidak muda lagi bernama Ramiro Padilla Arch (65) dan Lola Escalant (57).

Keduanya merupakan suporter Ekuador yang hadir di laga perdana Ekuador lawan tim tuan rumah Indonesia. Ramiro dan Lola tak segan meneriakan chant di tengah gaungan dukungan kepada Garuda Nusantara. 

"Vamos Ekuador vibre," teriak keduanya. 

Ramiro menceritakan bahwa awalnya ia tidak punya niatan untuk berlibur ke Indonesia. Ia bersama istrinya sedang berlibur ke Bangkok.  

Ramiro mengaku baru mendapatkan informasi adanya Piala Dunia U-17 dua hari sebelum laga Indonesia Vs Ekuador. Pasutri ini lantas memutuskan bertolak ke Surabaya untuk mendukung negaranya. 

"Saya dan istri baru hari ini datang ke Surabaya, awalnya ke Bangkok liburan, tahu kalau ada pertandingan ini jadi langsung ke Surabaya,"  katanya. 

Ramiro dan istri menginap di salah satu hotel di  kawasan Surabaya Barat, lalu datang menggunakan taksi ke GBT. Ia merasakan bahwa fasilitas di Indonesia sangat baik.