"Di menit akhir, kami mencetak gol, itu luar biasa. Pemain memiliki segalanya, ini ledakan emosi pribadi pada momen-momen tertentu, para pemain muda melakukannya dengan sangat baik," kata Issara.
Pada akhirnya, pelatih berusia 43 tahun ini mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Namun emosional itu tentu ada pemicunya.
"Tapi pada akhirnya, saya ingin setelah selesai (pertandingan) semua sudah beres. Tentu saja kami melakukan kesalahan, kami minta maaf, tapi semua punya alasan," kata Issara.
"Kami menyelesaikannya disana, kami berjabat tangan dan meminta maaf, semua selesai," kata Issara.
Issara pun mengakui akan ada pertemuan dengan Federasi Sepak Bola Thailand. Di pun berharap hasil pertemuan tim dengan federasi akan berakhir dengan baik.
"Kami dan rivalitas kami hanya ada di lapangan. Baik pemain di lapangan maupun di bench, itu adalah emosi yang singkat, memang terlalu berlebihan hingga tidak bisa dikontrol dan saling melukai," kata Issara.
Issara mengakui semua pun telah berakhir di lapangan dan tidak dibawa ke luar lapangan. Hal ini karena kapten Timnas, Rizky Ridho datang langsung untuk meminta maaf.
Load more