tvOnenews.com - Tim nasional Thailand U-22 tiba di Bandara Internasional Suvarnabumi, Bangkok, pada Rabu (17/5/2023). Changsuek Muda pulang dengan medali perak setelah dikalahkan Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2023 Kamboja.
Pelatih Timnas Thailand U-22, Issara Srirato mengungkapkan insiden yang terjadi di laga yang berakhir dengan skor 5-2. Dua tim ini terlibat keributan pada babak perpanjangan waktu.
Issara mengungkapkan sudut pandang soal kejadian itu. Menurutnya, itu adalah imbas sebagai emosi tim setelah perjuangan mereka menyamakan kedudukan di menit akhir babak kedua waktu normal.
"Jika diurutkan, ini adalah emosi yang lahir setelah kami mencetak gol kedua, semua orang mengira kami dimanfaatkan (emosinya)," kata Issara dilansir dari laman Thairath.
Issara mengakui sempat terkecoh dengan selebrasi awal yang dilakukan oleh bench Timnas Indonesia yang mengira pertandingan selesai 1-2 atas kemenangan Indonesia.
Hal ini membuat gol Thailand menjadi sangat emosional bagi timnya. Sehingga mereka meluapkan emosinya dengan berlebihan.
"Di menit akhir, kami mencetak gol, itu luar biasa. Pemain memiliki segalanya, ini ledakan emosi pribadi pada momen-momen tertentu, para pemain muda melakukannya dengan sangat baik," kata Issara.
Pada akhirnya, pelatih berusia 43 tahun ini mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Namun emosional itu tentu ada pemicunya.
"Tapi pada akhirnya, saya ingin setelah selesai (pertandingan) semua sudah beres. Tentu saja kami melakukan kesalahan, kami minta maaf, tapi semua punya alasan," kata Issara.
"Kami menyelesaikannya disana, kami berjabat tangan dan meminta maaf, semua selesai," kata Issara.
Issara pun mengakui akan ada pertemuan dengan Federasi Sepak Bola Thailand. Di pun berharap hasil pertemuan tim dengan federasi akan berakhir dengan baik.
"Kami dan rivalitas kami hanya ada di lapangan. Baik pemain di lapangan maupun di bench, itu adalah emosi yang singkat, memang terlalu berlebihan hingga tidak bisa dikontrol dan saling melukai," kata Issara.
Issara mengakui semua pun telah berakhir di lapangan dan tidak dibawa ke luar lapangan. Hal ini karena kapten Timnas, Rizky Ridho datang langsung untuk meminta maaf.
"Saya meliht itu sebagai hal yang baik, beberap akita pasti salah, kita harus mendiskusikannya," kata Issara.
Sementara itu, Issara punya pembelaan sendiri soal selebrasi yang dilakukan timnya di bench Indonesia. Dia mengakui gol tersebut memicu ekspresi berlebihan.
"Saat kami mencetak gol, kami senang, kami akan berlari. Tapi saat itu terjadi bentrokan yang kami tidak bisa melakukan apa-apa," kata Issara.
Namun hal berbeda dilakukan oleh bench Indonesia, Issara mengakui selebrasi yang dilakukan Indonesia memancing emosi Thailand.
"Ketika mereka unggul 3-2, mereka datang untuk selebrasi di area kita. Tapi kita sedang dalam suasana buruk. Permainan sangat cepat, dan faktarnya setiap tim peduli dengan timnya sendiri," kata Issara.
"Jadi emosional itu menyebabkan hilangnya kontrol. Tapi seperti yang saya katakan, pada akhirnya semua sudah berakhir," kata Issara.
(hfp)
Load more