Format Piala Dunia Antarklub Bikin Amarah Klopp Meledak, Sebut sebagai Ide Terburuk di Sepak Bola
- REUTERS/Jakub Porzycki
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp melontarkan kritikan keras terhadap format baru Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang tengah berlangsung di Amerika Serikat.
Dalam wawancara eksklusif dengan media Jerman Welt, pria asal Jerman itu menyebut turnamen tersebut sebagai “ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepak bola.”
Klopp-yang pernah membawa Liverpool menjuarai ajang ini pada tahun 2019 saat masih menggunakan format lama—menyuarakan kekhawatirannya terhadap padatnya jadwal kompetisi yang semakin membebani para pemain elit dunia.
“Piala Dunia Antarklub adalah ide terburuk yang pernah diterapkan dalam hal ini. Orang-orang yang tidak pernah terlibat dalam kehidupan sehari-hari klub membuat keputusan. Saya mengerti bahwa ada nilai-nilai gila yang terlibat, tetapi ini tidak berlaku untuk semua tim,” ujar Klopp dalam wawancara tersebut.
Menurut Klopp, kalender sepak bola saat ini makin tidak manusiawi. Ia menyoroti betapa pemain top seperti Virgil van Dijk tidak pernah benar-benar mendapatkan waktu istirahat yang layak, apalagi dengan padatnya agenda seperti Euro, Piala Dunia, hingga turnamen antarklub versi baru.
Bahkan Klopp membandingkan kondisi fisik pemain sepak bola dengan atlet profesional dari cabang olahraga lain.
"Seorang pemain NBA, yang juga menghasilkan banyak uang, memiliki empat bulan liburan dalam setahun. Van Dijk tidak memilikinya sepanjang kariernya. Turnamen-turnamen ini tidak dapat diselenggarakan dengan mengorbankan atlet. Saya tidak menginginkan hal itu terjadi pada siapa pun, tetapi saya memiliki ketakutan yang serius," tambahnya.
FIFA menggelar edisi perdana Piala Dunia Antarklub dengan format 32 tim hanya dua pekan setelah final Liga Champions 2025, dan turnamen ini dijadwalkan berakhir pada 13 Juli.
Akibatnya, klub-klub besar seperti Manchester City dan Chelsea hanya punya waktu sekitar lima minggu untuk bersiap sebelum musim baru Premier League 2025-2026 dimulai pada 16 Agustus.
Namun lima minggu tersebut bukan waktu rehat total, karena para pemain tetap harus menjalani latihan pramusim.
Juru taktik asal Jerman ini, mengaku cemas akan gelombang cedera yang tak terhindarkan jika jadwal padat ini terus dipaksakan.
"Mungkin belum semua orang menyadari masalah sebenarnya. Namun musim depan kita akan melihat pemain dengan cedera yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Jika tidak sekarang, itu akan terjadi di Piala Dunia berikutnya. Kita terlalu memaksakan diri," ucapnya lagi.
Lebih jauh, Klopp memperingatkan bahwa tekanan luar biasa pada fisik pemain akan berdampak langsung pada kualitas sepak bola itu sendiri.
“Kami menuntut mereka bermain seolah-olah itu adalah pertandingan terakhir, lebih dari 70 kali setahun. Ini tidak dapat terus berlanjut. Jika mereka tidak mendapatkan waktu istirahat, mereka tidak dapat mempertahankan performa mereka dan ketika itu terjadi, produk itu sendiri kehilangan nilainya,” tegasnya.
Saat ini, Klopp menjalani peran baru sebagai Direktur Olahraga Global untuk Red Bull Football Group, yang menaungi beberapa klub, termasuk RB Salzburg.
Menariknya, hanya Salzburg yang ikut serta dalam Piala Dunia Antarklub kali ini, namun langsung tersingkir usai dihajar Real Madrid 3-0 di babak grup.
"Saya menjalani pramusim selama dua setengah minggu dengan semua pemain saya siap. Dan setelah itu, kami bermain hampir setiap tiga hari selama setahun. Ini brutal," tutup Klopp. (fan)
Load more