9 Pemain Juventus Menghilang di Laga Penentuan Serie A, Pelatih Legendaris Italia Marah Besar: Kalian Butuh Bantuan Orang Suci
- Juventus Official
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih legendaris Italia marah besar kepada pemain Juventus, yang berpotensi kehilangan hingga sembilan pemain di laga penentuan Serie A akhir pekan ini.
I Bianconeri sedang berjuang untuk meraih tiket ke Liga Champions untuk musim depan, dengan cara finis di empat teratas klasemen akhir Liga Italia.
Tim asuhan Igor Tudor masih berada di peringkat keempat pada saat ini, namun hanya unggul selisih gol dari Lazio dan satu poin di depan AS Roma, yang memiliki satu laga lebih banyak.
- Juventus Official
Dalam laga terbarunya, Juventus ditahan Lazio dengan skor imbang 1-1 di Stadio Olimpico, Sabtu (10/5/2025) malam WIB.
Kemenangan di laga tersebut sangatlah penting mengingat Biancoceleste merupakan pesaing utama dalam perburuan tiket ke Liga Champions.
Juve sejatinya sudah unggul lebih dulu melalui gol Randal Kolo Muani pada menit ke-51, namun Pierre Kalulu justru melakukan pelanggaran yang menyebabkannya dikartu merah pada menit ke-60.
Bermain dengan 10 orang, barisan pertahanan Juve akhirnya tak kuasa menahan gempuran para pemain Lazio.
- Juventus.com
Tuan rumah berhasil menyamakan skor di menit ke-90 lewat enam menit, hanya semenit sebelum laga berakhir.
Imbas dari kegagalan meraih dua poin ini, Juve semakin rentan di klasemen selagi bakal kehilangan Kalulu di laga berikutnya melawan Udinese.
Persoalannya, Kalulu bukan satu-satunya pemain yang bakal absen. Khephren Thuram dan Nicolo Savona juga bakal absen akibat kartu kuning yang diterimanya kontra Lazio.
Mereka berdua harus menjalani skorsing satu laga, selagi Juve bisa kehilangan hingga sembilan pemain saat menjamu Udinese pada hari Minggu (18/5/2025) mendatang.
- Juventus.com
Sebab, ada enam pemain yang berada di ruang perawatan pada saat ini, yaitu Gleison Bremer, Juan Cabal, Andrea Cambiaso, Lloyd Kelly, Arkadiusz Milik, dan Teun Koopmeiners.
Dari enam pemain yang cedera tersebut, hanya Koopmeiners yang mungkin kembali di akhir pekan ini, namun itu juga belum bisa dipastikan.
Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, yang pernah menangani Juve pada musim 2004-2005 dan 2005-2006 angkat bicara soal hasil pertandingan melawan Lazio.
Dia mengakui bahwa kartu merah Kalulu benar-benar merusak permainan, padahal Juventus sudah mulai berbahaya.
“Pertandingan itu dikacaukan oleh kartu merah Kalulu. Juventus mulai terlihat ganas, mereka menciptakan banyak situasi berbahaya melawan Lazio,” kata Capello kepada La Gazzetta dello Sport.
- ANTARA
“Bianconeri membayar mahal untuk gestur bodoh Kalulu. Namun di masa kini, pemain akan melemparkan diri ke tanah dan berharap bantuan VAR, yang mana, sayangnya, sering membuat mereka untung,” tambahnya.
Menurut Capello, insiden semacam itu tidak diperhitungkan di Inggris, dan kartu merah Kalulu terbukti merugikan Juve.
“Di Inggris, mereka bahkan tidak akan mempertimbangkan insiden semacam ini,” kata eks pelatih Real Madrid itu.
“Kartu merah sang pemain asal Prancis mengubah laga dan pada akhirnya, gempuran Lazio berbuah manis dengan gol penyeimbang Vecino pada menit ke-96,” tambahnya.
- ANTARA/AFP/Isabella Bonotto/am
Capello menambahkan bahwa Juventus kini perlu berharap bantuan dari Atalanta asuhan Gian Piero Gasperini, yang disebutnya sebagai Santo alias orang suci.
Sebab, Atalanta akan menjadi lawan AS Roma pada Selasa (13/5/2025) dini hari WIB. Juve perlu berharap agar La Dea tidak membiarkan Giallorossi menang.
“Mereka yang mengejar, seperti Roma [akan diuntungkan],” kata Capello tentang siapa yang diuntungkan dari hasil imbang Juve kontra Lazio.
“Kini, Juve tidak lagi menguasai bola di kakinya. Mereka harus berharap [bantuan] dari Atalanta dan Santo Gasperini melawan Giallorossi,” pungkasnya. (rda)
Load more