tvOnenews.com - Tidak banyak orang kaya di dunia yang bisa membeli Manchester United. Tapi pemain bola asal Brunei Darussalam, Faiq Bolkiah bisa membelinya secara tunai tanpa cicilan.
Bukan hal yang aneh jika pemain sepak bola memiliki pendapatan yang tinggi. Namun tidak semua pemain bintang bisa jadi miliarder.
Dilansir dari laman Talksport, laporan Marca menyebut mantan pemain Leicester U-21, Faiq Bolkiah menjadi pemain terkaya di dunia. Pada 2020, dia memiliki kekayaan bersih sebesar 16 miliar poundsterling atau setara dengan Rp305 triliun.
Harta tersebut tidak sebanding dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang seringkali dilambangkan dengan penghasilan tertinggi setiap tahunnya.
Messi dilaporkan memiliki kekayaan 511 juta poundsterling atau Rp7,8 triliun dan Ronaldo memiliki kekayaan 412 juta poundsterling atau Rp6,3 triliun.
Sebagai konglomerat, Bolkiah mengawali karir sepak bolanya di klub-klub besar Inggris seperti akademi Chelsea, Leicester, dan Southampton. Saat ini Bolkiah membela tim asal Thailand, Chonburi FC.
Dengan Glazer bersaudara mematok harga Manchester United dengan harga 6 miliar poundsterling atau Rp91 triliun, maka pemain berusia 24 tahun ini bisa membeli klub dengan uang receh yang dimilikinya.
Saat ini, pengusaha asal Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Sir Jim Ratcliffe menjadi konglomerat yang tertarik untuk membeli Manchester United.
Namun kekayaan dari Bolkiah bukanlah hasil jerih payahnya dari sepak bola. Bolkiah adalah keluarga kerajaan Brunei Darussalam tepatnya keponakan dari Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah.
Sebagai darah biru, Bolkiah bisa fokus untuk menjadi pemain profesional dengan menembus tim-tim raksasa Inggris. Di usia 12 tahun, Bolkiah bergabung dengan Akademi Southampton ketika dia bersekolah di Bradfield College.
Sebagai pemain sayap, Bolqiah muda justru mendapat perhatian karena mampu menunjukkan kualitasnya ketika tim melawan PSV Eindhoven dan Eintracht Frankfurt.
Bolkiah kemudian direkrut dengan kontrak dua tahun oleh Akademi Chelsea pada 2014. Gagal menembus tim utama, Bolqiah pun hengkang ke Leicester City dengan kontrak empat tahun.
Meski sibuk di Inggris, nyatanya Bolkiah tetap cinta dengan tanah kelahirannya. Dia menjadi langganan timnas Brunei dan berhasil mencetak gol melawan Laos pada 2016 silam.
Digadang-gadang menjadi pemain masa depan Liga Premier, Bolkiah justru tidak bisa menembus tim utama di klub manapun. Dia akhirnya pergi dari Leicester sebagai pemain bebas transfer ke klub Portugal, Maritimo.
Hijrah ke Portugal nyatanya masih belum bisa membuat Bolkiah menembus tim utama. Sempat bermain di Mritimo B, Bolkiah akhirnya memutuskan untuk hengkang dan kembali ke Asia Tenggara.
Kini Bolkiah menjadi pemain kunci bagi Chonburi, klub kasta tertinggi di Thailand. Bolkiah berhasil tampil di 26 laga dan mencetak dua gol.
(hfp)
Load more