Dr Tirta Tanggapi Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Nyawa: Gas Air Mata Buat Penonton Berdesakan Memicu Hipoksia
- kolase tim tvonenews.com
Jakarta – dokter Tirta memberikan tanggapan soal tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan lebih nyawa. Dia mengungkapkan bahwa gas air mat aitu memicu hipoksia diantara para suporter yang panik dan berdesakan.
Dr Tirta Tanggapi Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Nyawa: Gas Air Mata Buat Penonton Berdesakan Memicu Hipoksia
Melalui akun Twitternya @tirta_cipeng pada Minggu (2/9/2022), dokter Tirta turut angkat bicara soal tragedi Kanjuruhan yang berujung tewasnya ratusan jiwa. Dia mengatakan bahwa penggunaan gas air mata di stadion dilarang oleh FIFA dan mendesak Polri dan panitia pelaksana untuk menjawab terkait tragedi ini.
¨Penggunaan gas air mata di stadion sudah dilarang oleh fifa Akibat gas air mata, banyak suporter terinjak injak Panpel dan polri harus segera menjawab hal ini,¨ tulis dokter Tirta.
dr. Tirta tanggapi tragedi Kanjuruhan (sumber: kolase tim tvonenews)
Dokter Tirta lalu menuliskan bahwa gas air mata yang menjadi pemicu penonton berdesakan dan menimbulkan hipoksia.
¨Dalam pertandingan derbi, potensi gesekan itu pasti terjadi Kerusuhan dan suporter masuk lapangan pasti ada kemungkinan Tapi bukan dengan cara gas air mata Menembakkan gas air mata , akan membuat suporter berdesak2 kan cari pintu keluar, dan akhirnya jadi hipoksia,¨ sambungnya.
Dia juga mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan ini akan berdampak panjang. Dokter Tirta berharap adanya penjelasan dari Panitia Pelaksana (panpel).
¨Kalo banyak kawan2 bingung Tragedi ini bisa berdampak panjang, Ingat: sepakbola butuh suporter SOP crowd control di dalam stadion itu dibedakan dengan di jalanan Panpel juga harus menjelaskan, kenapa bisa terjadi Bukan "kambing hitam" Tapi tragedi kan terjadi dalam stadion,¨ pungkas dr. Tirta melalui akun Twitternya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Hipoksia merupakan sebuah kondisi dimana terdapat level oksigen dengan kadar rendah dalam jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kebingungan, sesak napas, detak jantung lebih cepat, hingga kulit yang membiru. Dalam kasus akut, kondisi ini dapat menyerang fungsi otak dan jantung.
Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Lebih dari 120 Jiwa Melayang
Load more