Pelatih Timnas Indonesia U-20 Desak Batas Pemain Asing di Super League: Pemain Lokal Harus Diberi Panggung!
- Instagram/Frank van Kempen
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Timnas U-20 sekaligus asisten pelatih Timnas U-23 Indonesia, Frank van Kempen, menyampaikan pandangannya soal regulasi pemain asing di Liga Indonesia.
Ia menyarankan agar jumlah pemain asing yang diperbolehkan tampil dikurangi demi memberikan ruang tumbuh bagi pemain lokal muda.
- PSSI
"Dari sisi pribadi, saya lebih setuju jika jumlah pemain asing dikurangi," ujar Van Kempen dalam wawancara dengan Voetbalzone, media asal Belanda.
Ia menilai, pengurangan itu akan berdampak positif terhadap perkembangan jangka panjang pemain lokal, apalagi saat ini PSSI tengah menyusun sistem pembinaan usia muda yang lebih terpadu.
Saat ini, operator liga tertinggi, I League (dulunya PT LIB), berencana mengizinkan delapan pemain asing tampil sekaligus dalam satu pertandingan di musim depan.
Jumlah ini berarti bertambah naik dari enam pemain di musim sebelumnya.
Kebijakan baru ini pun menuai tanggapan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut tujuh pemain asing di lapangan mungkin lebih realistis.
Pekan lalu, Erick Thohir mengatakan pihaknya telah mengirim surat kepada I League terkait regulasi pemain asing.
Erick Thohir meminta agar klub-klub peserta Super League musim 2025/2026 hanya diizinkan mendaftarkan tujuh pemain asing saja.
- tvonenews.com - Ilham Giovani
"Saya sudah kirim surat ke PT LIB. Kami dari PSSI telah rapat dan sepakat bahwa delapan pemain asing di satu pertandingan terlalu banyak," kata Erick kepada awak media di Jakarta, Rabu 17 Juli 2025 kemarin.
"Kami putuskan untuk menurunkannya menjadi tujuh," lanjutnya.
Meski Van Kempen mengapresiasi adanya kewajiban satu pemain U-23 tampil minimal 45 menit di setiap laga, ia tetap menilai dominasi pemain asing membatasi kesempatan bagi pemain muda untuk berkembang secara kompetitif.
Ia kini tengah mendampingi Timnas U-23 Indonesia berlaga di ASEAN U-23 Championship 2025.
Seusai turnamen, fokusnya akan bergeser ke tim U-20, dengan prioritas untuk membina bakat-bakat lokal terlebih dahulu, sebelum membuka kemungkinan menambah pemain diaspora dari Eropa.
Load more