15.000 Pelatih Belum Cukup, PSSI dan Kemenpora Dorong Percepatan Pertambahan Jumlah Juru Taktik Sepak Bola di Indonesia
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com - PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong percepatan pertambahan jumlah juru taktik sepak bola di Indonesia.
Karenanya, mereka melakukan kerja sama dengan menggelar kegiatan National Coaching Conference 2025, di Jakarta International Stadium (JIS), mulai Jumat (18/7/2025).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa sejak 2023, jumlah pelatih di Indonesia meningkat 49 persen dari 10.000 menjadi lebih dari 15.000 hingga kini.
Eks Presiden Inter Milan itu pun memberikan apresiasi. Namun, ia menilai angka tersebut masih belum mencukupi untuk mendukung sistem pembinaan nasional yang merata.
- Antara
“Bagus, tapi kurang. Sepak bola bukan milik satu-dua klub. Pemain tumbuh dari bawah,” ujar Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/7).
Lebih lanjut, Erick juga mengingatkan akan pentingnya perlindungan bagi klub-klub amatir di daerah serta pembinaan usia dini sebagai fondasi sepak bola Indonesia.
PSSI pun akan mengaktifkan kembali struktur kompetisi berjenjang mirip era perserikatan melalui Liga 4 yang dimulai dari level kota, kemudian provinsi, hingga nasional.
“Kalau 514 kabupaten/kota ada 25 klub saja, artinya ada 12 ribu klub. Kalikan tiga pelatih per klub, berarti kita butuh 36 ribu pelatih,” katanya.
Selain itu, PSSI juga mendorong percepatan lisensi kepelatihan dengan memanfaatkan sistem digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asprov.
Saat ini, sebanyak 200 pelatih berlisensi tinggi telah direkrut untuk menjadi basis pelatih nasional.
“Mereka wajib transfer knowledge, supaya lahir pelatih-pelatih baru. Tidak hanya pelatih asing, tapi pelatih lokal juga harus tumbuh,” tegasnya.
Sejauh ini, sudah peran pelatih lokal seperti Nova Arianto yang sukses membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Erick kemudian menegaskan agar Asosiasi Provinsi PSSI menjaga integritas dengan tidak lagi menerima pelatih titipan, maupun pemain titipan.
“Semua harus diberi kesempatan, sama sama saya bicara tadi di atas kepelatihan, saya meminta Asprov tidak ada pelatih titipan, tapi saya bilang ke pelatih saya juga nitip jangan ada pemain titipan. jadi semua kita harus fair, harus beri kesempatan yang sama kepada semua individu ya,” tandasnya.
Load more