Ingin Laga Tandang Persija Ditemani Suporter, Pendiri the Jakmania Tagih Janji PSSI Cabut Larangan Away di Liga 1
- tvOnenews.com/Taufik
Ia menyinggung pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terkait larangan suporter away atas permintaan dari FIFA.
Ia melanjutkan bahwa, sejumlah perwakilan dari petinggi suporter mempertanyakan surat diperintahkan oleh FIFA kepada PSSI.
"Sampai sekarang surat (permintaan FIFA) itu enggak pernah dikirim. Terus gua tanya ke Arya Sinulingga terkait kejelasan surat tersebut dan jawabannya hanya imbauan tersirat," paparnya.
"Bagi gua pada akhirnya, tidak ada jawaban yang jelas dari tokoh-tokoh di PSSI. Gua berpikir sudahlah," sambungnya.
Bung Ferry menjelaskan bahwa, marwah sepak bola tidak lepas dari penonton atau suporter yang mendukung klubnya masing-masing.
Ketika klub mendapat dukungan dari suporter, maka akan mewarnai dan menciptakan atmosfer di setiap pertandingan sepak bola.
"Kalau itu enggak dijalani, ya percuma dipaksa istilahnya, akhirnya atmosfer sepak bola menjadi menurun," ucapnya.
Ia berharap agar larangan suporter away segera dicabut pada Liga 1 2025/2026. Imbauan tersebut untuk mengakhiri keresahan bagi seluruh suporter kembali mendukung klub kebanggaannya.
"Cabut! Musim depan kita harus benar-benar menjalani pertandingan yang seharusnya menjadi marwah sepak bola, bukan dikebiri kayak begini," tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen PSSI, Yunus Nusi menerangkan soal keputusan larangan suporter tandang dihapuskan berlaku pada Liga 1 2025/2026.
PSSI dan PT LIB tidak gegabah soal mengambil keputusan pencabutan larangan suporter tandang. Sebab, harus tetap memperhatikan peningkatan keamanan dan kenyamanan di setiap pertandingan.
"Ketum (PSSI) berharap inovasi-inovasi oleh PT LIB, harus menyangkut keamanan dan ketertiban. Sebab, menyangkut apakah suporter away bisa datang," ujar Yunus Nusi kepada awak media di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Yunus Nusi mengatakan, Erick Thohir sebenarnya menginginkan pencabutan segera dilakukan, namun masih ada trauma dari tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa lebih 135 nyawa.
"PSSI enggak sembarangan kasih, mohon maaf (suporter tandang) merupakan tanggung jawab dari Ketum dan Sekjen, kasus Kanjuruhan pelajaran untuk kami dan saya pribadi, saya hampir terlibat secara hukum di sana," pungkas Yunus Nusi.
(hap)
Load more