Pihaknya pun akan segera mencari solusi agar pertandingan sepak bola di Indonesia bisa dinikmati dengan tenang dan nyaman.
Apalagi, lanjut dia, suporter Semarang dan Solo telah menunjukkan sikap sportivitas dalam membangun rivalitas yang sehat.
"Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ucap Erick.
Selain itu, dia juga meminta kepada aparat keamanan agar bersikap persuasif dan belajar dari tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.
Erick percaya, aparat keamanan memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih menggunakan gas air mata.
"Saya minta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih, niat kita sama untuk sepakbola yang aman dan nyaman untuk semua," kata Erick.
Load more