Hati-hati! Ahli Ingatkan Mengenakan Jersei KW Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan
- Instagram - Timnas Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Fenomena penggunaan jersei sepak bola palsu atau KW kini makin marak dan menjadi tren di kalangan pencinta bola. Harga jersey original yang terus merangkak naik diduga menjadi pemicu utama, sehingga banyak penggemar memilih alternatif murah berupa jersei tiruan yang mudah dibeli di berbagai platform daring.
Ironisnya, tren ini justru membawa ancaman tersendiri yang tidak disadari oleh para pemakainya.
Di pasar global, perbedaan harga antara produk resmi klub dan tiruannya memang sangat mencolok. Jersei asli klub-klub besar, seperti Manchester United misalnya, dipatok hingga £85 atau sekitar lebih dari satu juta rupiah.
Namun jersey palsu dengan tampilan serupa bisa didapat hanya dengan £15. Selisih harga yang drastis tersebut membuat banyak orang tergoda tanpa mempertimbangkan faktor keamanan dan mutu material.
BBC melaporkan meningkatnya kekhawatiran para ahli mengenai bahan yang digunakan dalam produksi jersey tiruan. Kekhawatiran itu muncul karena barang-barang palsu dianggap tidak mengikuti standar keselamatan tekstil yang berlaku.
Meski tampak meyakinkan secara visual, kualitas bahan umumnya jauh di bawah standar, bahkan berpotensi memicu dampak buruk bagi kesehatan kulit penggunanya. Louise Baxter-Scott dari Trading Standards memberikan peringatan langsung kepada publik.
"Kami tidak tahu apa isi perlengkapan ini, perlengkapan ini bisa menimbulkan risiko kesehatan," kata Louise dikutip dari Sport Bible.
Ia menegaskan bahwa situasi ekonomi yang semakin berat membuat konsumen lebih rentan dan mudah tergoda dengan produk murah namun berbahaya.
"Produk-produk tersebut memang dibuat dengan buruk tetapi terlihat asli, dan tekanan Natal, ditambah dengan meningkatnya biaya hidup, menciptakan kerentanan konsumen yang lebih besar dan mendorong orang-orang untuk beralih ke alternatif yang lebih murah," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Chloe Long, wakil direktur jenderal Anti-Counterfeiting Group. Menurutnya, penggunaan jersey palsu bukan hanya soal kualitas buruk, tetapi juga bisa memicu efek medis pada kulit.
"Memakai strip itu dapat menyebabkan iritasi," katanya.
Ia menambahkan potensi bahaya bahan kimia dalam produksi barang palsu tidak bisa diremehkan.
"Hal ini bahkan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, terutama jika racun atau pewarna berbahaya digunakan untuk memproduksi produk tersebut," lanjutnya.
Long mengungkap bahwa sebagian besar produksi jersey palsu ini berasal dari pabrik-pabrik di China dan dilakukan tanpa pengawasan standar keselamatan. Ketika ditanya mengenai bukti kandungan kimia berbahaya di dalamnya, ia menekankan betapa sulitnya melacak komposisi bahan setelah produk jadi.
"Sangat sulit mengetahui secara retrospektif apa yang telah dimasukkan ke dalam produk tersebut," katanya.
Menurutnya, indikasi bahaya tetap terlihat jelas dari rendahnya standar pembuatan.
"Tetapi dalam beberapa kasus, Anda dapat melihat bahwa hal itu bisa berbahaya," sambungnya.
Lebih mengkhawatirkan lagi, produsen tiruan ini tidak tunduk pada regulasi resmi industri tekstil.
"Dan mereka tidak mematuhi peraturan apa pun. Mereka tidak terikat oleh legalitas dan peraturan yang sama dengan produsen asli," ujarnya.
Di Inggris, membeli jersey tiruan memang tidak masuk kategori pelanggaran hukum. Namun menjualnya merupakan tindakan kriminal dengan ancaman hukuman hingga sepuluh tahun penjara serta denda tanpa batas.
Bahkan, laporan tahun lalu mengungkap bahwa pendukung timnas Inggris yang ketahuan mengenakan jersey palsu saat Euro 2024 bisa dikenai hukuman.
Pemeriksaan acak di pintu masuk stadion dan titik transportasi publik dilakukan cukup ketat di Jerman.
Hal tersebut membuat risiko suporter tertahan atau dikeluarkan dari area pertandingan menjadi lebih besar. Upaya penertiban pun kini telah dilakukan oleh sejumlah klub Eropa.
Pada Agustus 2024, Sheffield Wednesday menerapkan kebijakan tegas terhadap penggunaan jersey palsu di stadion. Mereka menyampaikan peringatan melalui laman resmi klub bahwa suporter bisa dipaksa meninggalkan stadion jika kedapatan mengenakan perlengkapan KW. Klub juga memastikan tidak memberikan layanan penambahan nomor maupun nama pada jersei imitasi. (fan)
Load more