Nasib Miris Dialami Kiper Asal Bandung, Dijanjikan Seleksi Klub Malah Jadi TPPO di Kamboja
- Pixabay-Planet Fox
Jakarta, tvOnenews.com - Nasib miris dialami kiper asal Bandung, Rizki Nurfadilah karena terjebak dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Rizki Nurfadilah pada awalnya dijanjikan untuk bergabung bersama salah satu sekolah sepak bola di Medan melalui Facebook. Bahkan dia dijanjikan dengan berkesempatan untuk seleksi di PSMS Medan.
Bukannya untung, Rizki Nurfadilah justru terjebak di Kamboja setelah masuk ke negara itu melewati jalur Medan-Malaysia-Kamboja.
Video sang nenek, Imas Siti Rohanah pun viral di sosial media. Sang nenek meminta para pejabat untuk menyelamatkan cucunya.
"Orang tuanya bilang kalau anaknya mau ikut seleksi, seleksi pemain bola untuk klub di Medan, PSMS, katanya mau seleksi ke Jakarta dulu lalu ke Medan," kata Imas, Selasa (18/11/2025).
Sang kakek sebenarnya sempat curiga karena penawaran tersebut justru dilakukan lewat Facebook, lantas sang kakek meminta informasi lebih tentang manajer atau pelatih SSB.
"Kakeknya sempat menanyakan nomor HP manajer atau pelatihnya, tapi anaknya bilang tidak punya. Dia bilang hanya dibawa temannya, tapi nomor temannya pun tidak ada, sudah dicegah oleh keluarga, tapi tetap saja berangkat," katanya.
Rizki pun mengejar mimpinya dengan berangkat dari kediamannya di Kampung Palasari, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ke Jakarta pada 26 Oktober lalu. Keesokan harinya, sang ayah menerima kabar bahwa Rizki berangkat ke Medan.
Selama ini, Rizki bermain untuk liga amatir walaupun pernah bergabung dengan beberapa sekolah sepak bola di Bandung.
Bukannya meneruskan mimpinya sebagai pemain sepak bola profesional, Rizki justru baru mengabarkan bahwa dia ada di Kamboja pada 4 November lalu. Bahkan pihak yang memberangkatkan Rizki pun tak lagi aktif di Facebook.
"Dia sering mengirim WA, sering DM. Katanya kondisinya mengkhawatirkan, dia sering disiksa, disiksanya seperti disuruh push-up ratusan kali, disuruh membawa galon ke lantai 10. Dia juga diiming-imingi, katanya setelah tiga hari kerja bisa dapat iPhone," ungkapnya.
"Dia bilang kerjanya 'menipu orang-orang Cina', lewat komputer. Padahal dia tidak bisa komputer. Mungkin karena sering salah, dia dihukum lagi dan lagi," lanjutnya.
Load more