Jakarta, tvOnenews.com - Inggris gagal juara Euro 2024 setelah dikalahkan Spanyol dengan skor 1-2 dan Harry Kane melanjutkan dahaga gelarnya setelah kalah dalam setiap dari enam final yang diikutinya.
The Three Lions sekali lagi hanya bisa termangu di depan podium selagi tim lawan merayakan gelar juara, khususnya di Euro, dalam dua edisi beruntun.
Pada tiga tahun lalu, Inggris hanya bisa menyaksikan Italia mengangkat trofi Henri Delaunay setelah kalah lewat adu penalti di Wembley, 11 Juli 2021.
Pada Senin (15/7/2024) dini hari tadi WIB di Olympiastadion, Berlin, mereka kandas dengan skor 1-2 dari Spanyol.
Sempat menyamakan skor melalui Cole Palmer setelah Nico Williams membuka skor untuk Spanyol, Inggris menangis di akhir laga karena gol Mikel Oyarzabal pada menit ke-86.
Pada tiga tahun lalu, sebuah eksekusi Marcus Rashford dimentahkan tiang gawang dalam sesi adu penalti.
Sedangkan semalam, gol Oyarzabal hanya berjarak beberapa milimeter dari lutut John Stones yang membuat golnya disahkan alias onside.
Di kalangan fans, kesialan Inggris ditumpahkan kepada Harry Kane yang tidak memenangkan trofi apa pun bersama tim-tim yang dibela olehnya sepanjang kariernya.
Kane tidak pernah menjadi juara bersama Tottenham Hotspur, Bayern Munich, dan juga Timnas Inggris. Dia selalu kalah dalam enam laga final penting yang dilakoninya sepanjang karier.
Bayern Munich, bahkan, harus melalui musim tanpa gelar pertamanya dalam 12 tahun terakhir pada musim 2023/2024 lalu, setelah menebus striker berusia 30 tahun itu seharga 100 juta poundsterling pada musim panas 2023 lalu.
Jauh sebelum Euro 2024 digelar, nasib Inggris sudah diramal oleh seorang peramal asal Brasil bernama Athos Salome.
Dia mengklaim dirinya sebagai Nostradamus yang masih hidup dan menyebut bahwa The Three Lions tidak akan bisa menjadi juara karena ada kutukan untuk Harry Kane.
Menurutnya, keberadaan Kane merupakan masalah bagi Inggris dalam memburu trofi Henri Delaunay tersebut.
Salome menyarankan agar Kane “menantang pikirannya” melalui ritual dan meditasi “untuk membebaskan diri dari segala halangan spiritual yang membatasi kemajuannya”.
“Harry benar-benar perlu menemukan kebahagiaan untuk semua orang. Melihat ke dalam dirinya adalah kunci,” kata Salome, sebagaimana dilansir dari Daily Star.
Namun, jauh sebelum keberadaan Kane, Inggris juga sebenarnya sudah lama tidak merasakan gelar di pentas internasional.
Gelar terakhir, dan satu-satunya, yang pernah direngkuh oleh negeri terciptanya sepak bola tersebut adalah Piala Dunia 1966, yang digelar di tanah air mereka sendiri. (rda)
Load more