Media Malaysia Tuduh FIFA Jadikan Skandal 7 Pemain Naturalisasi Harimau Malaya sebagai Pengalihan Isu Pembekuan Israel: Kami Jadi Korban
- X - FAM
Sementara itu, media Malaysia, Makan Bola, justru menuduh FIFA sengaja memberikan sanksi soal skandal tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya sebagai pengalihan isu pemboikotan Israel. Mereka menganggap negaranya jadi korban.
"Gara-gara Tekanan Blokir Negara Ilegal (Israel), Malaysia Tiba-tiba Jadi Korban," tulis Makan Bola dalam artikelnya.
Makan Bola mempertanyakan masalah di balik hukuman yang mengejutkan ini. Mereka menduga Malaysia benar-benar korban dari tindakan FIFA yang terkesan tergesa-gesa dalam menjatuhkan hukuman.
"Padahal, dalam banyak kasus lain, termasuk yang melibatkan kekuatan besar dunia sepak bola, tindakan semacam itu jarang dilakukan tepat waktu," tulis Makan Bola.
"Sebuah narasi yang bias sedang disebarkan. Ketika dunia sepak bola semakin menekan FIFA dan UEFA untuk mengambil tindakan tegas terhadap keterlibatan negara ilegal, Israel, tiba-tiba fokus global beralih ke Malaysia," tegas media Malaysia itu.
Lebih lanjut, media Malaysia itu menyebut tindakan terhadap FAM dan Harimau Malaya mengisyaratkan bahwa FIFA lebih cenderung menghukum negara-negara kecil, alih-alih menyelesaikan masalah Israel yang didesak oleh komunitas internasional.
Sehingga, Makan Bola menuding bahwa FIFA sengaja menjadikan Malaysia korban sebagai pengalihan isu pembekuan Israel. Meski demikian, mereka tetap mendukung FAM untuk mengajukan banding.
"Setelah menerima tekanan besar dari berbagai pihak untuk memblokir keterlibatan Israel, muncul persepsi bahwa FIFA kini mencoba mengalihkan perhatian dunia dengan menjadikan Malaysia sebagai korban. Jadi, apakah ini kebetulan atau memang upaya untuk menutupi isu-isu lain yang lebih sensitif di tingkat global?," tulis Makan Bola.
"Namun, perjuangan Harimau Malaya tidak akan berhenti di sini. Malaysia berhak untuk dibela, dan permohonan yang diajukan FAM akan menentukan apakah keadilan ditegakkan atau politik internasional sekali lagi mengesampingkan semangat sportivitas," tandasnya.
(yus)
Load more