Eksklusif: Vitas Males, Eks Pelatih Chelsea Keturunan Sunda yang Diabaikan PSSI namun Kini Panen Pujian dari Media Jepang hingga Eropa
- instagram.com/vitasibizamales
Jakarta, tvOnenews.com – Sempat diabaikan PSSI, salah satu pelatih asal Belanda keturunan Sunda ini justru menjadi sorotan sejumlah media asing dan banjir pujian.
Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia memang cukup gencar merekrut para pemain keturunan dari Eropa.
Teranyar, pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga kemarin, skuad Garuda kedatangan empat pemain naturalisasi baru.
- PSSI
Mereka adalah Ole Romeny, Joey Pelupessy, Dean James, dan Emil Audero, yang semuanya telah menjalani debut bersama Timnas Indonesia.
Kehadiran para pemain keturunan tersebut tidak hanya menambah kualitas tim, tetapi juga berperan penting membawa Merah Putih lolos ke putaran keempat kualifikasi.
Namun, selain pemain, sebenarnya banyak atlet atau pelaku olahraga berdarah Indonesia di luar negeri yang belum tersentuh radar PSSI.
Salah satunya adalah Vitas Males, mantan pemain yang kini berprofesi sebagai pelatih kiper dan diketahui memiliki garis keturunan Indonesia.
Dalam wawancara bersama tvOnenews.com, pelatih berusia 44 tahun tersebut mengaku memiliki darah Sunda dari pihak ibunya.
“Saya adalah generasi pertama imigran asal Indonesia. Ibu saya berasal dari Bandung, sedangkan ayah saya dari Kroasia,”
- instagram.com/vitasibizamales
“Saya lahir di Belanda dan selama 10 tahun terakhir menetap di Australia,” ujar Vitas Males.
“Di sana, saya menjadi pelatih pengembangan kiper tersukses di Asia, pencapaian yang telah diliput oleh berbagai media besar dunia, meskipun belum pernah diberitakan di Indonesia,” jelasnya.
Dilansir dari Transfermarkt, karier Vitas Males sebagai pemain terbilang tidak terlalu mencolok karena hanya memperkuat tim-tim lokal seperti RNK Split, Samsunspor, SV Blerick, serta FC Türkiyemspor sebelum akhirnya pensiun pada 2002.
Namun saat beralih profesi ke dunia kepelatihan, perlahan nama Vitas Males mulai dikenal luas.
Dalam keterangannya, ia mengaku pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan Mauricio Pochettino saat masih menangani klub-klub besar seperti Chelsea.
“Perjalanan karier saya sebagai pemain tidak mudah. Saya lahir dan besar di desa kecil di selatan Belanda.
"Dulu sangat sulit menemukan mentor atau orang yang bisa membantu mengembangkan potensi,”
- instagram.com/vitasibizamales
“Walaupun sulit saat masih bermain, saya justru menemukan tujuan hidup saya di dunia kepelatihan dan menjadi mentor,”
“Saya beruntung bisa belajar dari staf Mauricio Pochettino saat di Tottenham, Chelsea, dan PSG,”
“Mentor saya adalah Toni Jimenez Sistachs, asisten pelatih sekaligus pelatih kiper Pochettino. Dengan bimbingannya, saya berhasil melatih dan mengembangkan banyak kiper hebat di Australia,” sambungnya.
Meski tidak lahir di Indonesia dan tinggal jauh dari Tanah Air, semangat Vitas Males untuk membela Merah Putih tak pernah padam.
Ia mengaku pernah menghubungi PSSI untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia, tetapi tidak pernah mendapat respons.
“Saya pernah menulis surat kepada PSSI sekitar 20–25 tahun lalu karena ingin membela Indonesia, tapi saya tidak pernah mendapat balasan,"
- instagram.com/vitasibizamales
"Bahkan hingga sekarang, saya belum pernah menerima tawaran dari klub Indonesia untuk melatih, padahal saya adalah pelatih kiper tersukses di Asia,” ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini Vitas Males menjabat sebagai pelatih kiper di klub Liga Australia, Sydney FC.
Selain itu, ia juga merupakan Direktur Akademi di salah satu klub tertua di Australia, APIA Leichhardt.
Dalam kariernya sebagai pelatih, nama Vitas Males sempat menjadi sorotan media asing, mulai dari Jepang hingga Belanda.
Salah satu media Jepang, Footballista.jp, bahkan menyebutnya sebagai "Nagelsmann-nya pelatih kiper" berkat kemampuannya dalam mengembangkan penjaga gawang, mengawal transisi dari level usia muda ke profesional, serta memodernisasi metode latihan kiper.
- instagram.com/vitasibizamales
Sementara itu, media besar asal Belanda, Voetbalzone, turut memberikan pujian terhadap filosofi melatih Vitas Males yang dinilai mampu menghasilkan banyak kiper berkualitas sepanjang kariernya.
Kini, setelah menghabiskan banyak pengalaman di Eropa dan memiliki rasa cinta yang besar terhadap Timnas Indonesia, akankah nama Vitas Males menjadi kejutan di jajaran staf kepelatihan skuad Garuda berikutnya? Menarik untuk ditunggu!
(sub)
Load more