Malaysia Terancam Sanksi Berat Gegara Proses Naturalisasi Pemain Ilegal, FIFA Bakal Segera Turun Tangan?
- Instagram/@famalaysia
tvOnenews.com - Kemenangan telak Timnas Malaysia atas Vietnam dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027 ternyata menyimpan cerita kontroversial.
Laga yang berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan Harimau Malaya seharusnya menjadi momentum kebangkitan skuad asuhan Peter Klamovski.
Namun, di balik euforia tersebut, muncul kecurigaan serius soal keabsahan sejumlah pemain naturalisasi yang memperkuat Malaysia.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah berada dalam sorotan tajam setelah dugaan praktik naturalisasi ilegal mencuat ke permukaan.
Tidak seperti kebijakan sebelumnya yang menggunakan jalur tinggal dan masa residensi yang panjang.
Kini FAM disebut-sebut menggunakan jalur keturunan yang meragukan dan tanpa transparansi yang cukup.
Media asal Vietnam, Soha.vn, menjadi salah satu yang menyoroti isu ini.
Dalam laporan terbarunya, mereka menulis, “Naturalisasi Malaysia Sangat Mencurigakan, FIFA Bisa Membuka Penyelidikan.”
Pernyataan tersebut menjadi sorotan media olahraga di Asia Tenggara dan bahkan menciptakan kekhawatiran bahwa FIFA akan turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.
Menurut Soha.vn, komentator sepak bola Vietnam, Quang Huy, menilai bahwa proses naturalisasi yang dilakukan Malaysia belakangan ini terlalu cepat dan tidak wajar.
Ia menggarisbawahi bahwa banyak pemain asing yang baru muncul dalam beberapa bulan terakhir, tiba-tiba sudah resmi menjadi warga negara Malaysia dan langsung membela timnas dalam ajang resmi.
Lebih lanjut, sebagian besar pemain naturalisasi baru Malaysia tidak memiliki darah keturunan Malaysia, tidak pernah tinggal di negara tersebut, dan tidak memenuhi persyaratan administratif minimum yang ditetapkan FIFA.
Hal ini menimbulkan dugaan kuat adanya manipulasi dalam dokumen, termasuk pemalsuan data asal-usul keluarga dan keterangan kependudukan.
Salah satu contoh paling mencolok adalah kasus Darren Rizal, pemain yang diklaim memiliki nenek asal Johor.
Namun, hingga saat ini, identitas nenek tersebut tidak pernah diungkapkan secara publik oleh FAM atau otoritas terkait di Malaysia.
Keengganan untuk mengonfirmasi atau membantah informasi tersebut justru memperkuat spekulasi adanya kecurangan dalam proses pemberian kewarganegaraan.
Dalam aturan resmi FIFA, seorang pemain asing yang ingin membela tim nasional negara lain harus memiliki hubungan darah langsung seperti ayah, ibu, kakek, atau nenek yang berkewarganegaraan negara tersebut.
Atau, pemain harus tinggal secara legal di negara tersebut selama lima tahun berturut-turut setelah berusia 18 tahun.
Jika pemain tersebut tidak memenuhi salah satu dari dua syarat ini, maka proses naturalisasi dianggap tidak sah.
Soha.vn juga menyoroti potensi sanksi berat yang dapat menimpa Malaysia jika terbukti melanggar aturan.
Sanksi tersebut bisa berupa larangan tampil di ajang resmi AFC maupun FIFA, termasuk kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, dan turnamen-turnamen internasional lainnya.
Situasi ini mengingatkan publik pada kasus serupa yang pernah menimpa Timor Leste, di mana negara tersebut harus menerima hukuman larangan tampil karena ketahuan menaturalisasi pemain secara ilegal.
“Beberapa hari terakhir, beredar luas di media sosial bahwa Malaysia bisa saja disanksi FIFA dan AFC karena diduga melanggar aturan naturalisasi pemain. Memang belum ada konfirmasi resmi, tetapi isu ini sangat ramai dibicarakan,” ujar Quang Huy.
Hal seperti ini, menurutnya, layak dicurigai dan menjadi dasar kuat bagi FIFA untuk membuka penyelidikan mendalam.
Di tengah tekanan dan sorotan yang semakin tajam, FAM tetap mempertahankan sikap bahwa semua proses sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Namun, publik menilai pernyataan ini belum cukup untuk menjawab semua keraguan yang ada.
Apalagi jika dalam waktu dekat terbukti bahwa sejumlah dokumen memang telah dimanipulasi, maka bukan hanya reputasi FAM yang dipertaruhkan, tetapi juga masa depan Timnas Malaysia di kancah internasional. (adk)
Load more