Ketahuan Match Fixing, FIFA Umumkan Sanksi Degradasi Pada Klub Vietnam dan Kenya
- Phu Tho FC
Jakarta, tvOnenews.com - Komite Disiplin FIFA mengumumkan sanksi degradasi pada dua klub beda negara asal Vietnam dan kenya.
Keputusan ini diambil setelah FIFA mendapatkan laporan soal match fixing yang terjadi di dua negara tersebut.
"FIFA melakukan analisis menyeluruh terhadap masing-masing kasus dan sebagai bagian dari kebijakan, tanpa toleransi terhadap manipulasi pertandingan," tulis pernyataan FIFA dikutip Jumat (2/5/2025).
FIFA menjatuhkan sanksi degradasi pada klub asal Kenya, Muhoroni Youth.
Muhoroni Youth dinyatakan bersalah atas aktivitas yang terkait dengan manipulasi pertandingan dan kompetisi sepak bola.
"Akibatnya, tim senior klub tersebut telah dikeluarkan dari Liga Super Nasional di bawah Federasi Sepak Bola Kenya," tulis FIFA.
"Komite Disiplin FIFA selanjutnya telah memerintahkan degradasi tim senior Muhoroni Youth ke Liga Divisi Satu pada musim depan," tulis pernyataan tersebut.
Sementara itu, FIFA pun menjatuhkan sanksi degradasi pada klub kasta kedua Liga Vietnam, Phu Tho FC.
"Klub Vietnam Phu Tho bersalah atas aktivitas yang terkait dengan manipulasi pertandingan kompetisi sepak bola dan telah memutuskan untuk mengeluarkan tim tersebut dari divisi kedua Liga Sepak Bola Vietnam," tulis FIFA.
"Komite Disiplin FIFA juga telah memerintahkan degradasi tim senior Phu Tho ke divisi ketiga Liga Vietnam di musim depan," lanjut pernyataan FIFA.
Komite Disiplin FIFA pun memastikan PSSI-nya Vietnam dan Kenya menerapkan hukuman degradasi yang diambil oleh FIFA.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan penerapan antisipasi pencegahan agar manipulasi pertandingan dan kompetisi tak terjadi lagi di sepak bola," tulis FIFA.
Meski demikian, FIFA membuka banding dari klub terkait dengan dibuka waktu 10 hari untuk mengajukan banding setelah pernyataan FIFA pada Jumat (2/5/2025) ini.
Sayangnya, FIFA tidak memberikan pernyataan kapan dan bagaimana kejadian match fixing tersebut dilakukan oleh kedua klub tersebut.
FIFA pun meyakinkan publik agar dapat melaporkan kejadian tindak manipulasi pertandingan alias match fixing melalui layanan whistleblower dan memastikan keamanan bagi individu yang melaporkannya. (hfp)
Load more