Dikalahkan Negara Pemain Liga Indonesia, Nasib  Pelatih Irak Di Ujung Tanduk

Jakarta, tvOnenews.com - Nasib pelatih Irak, Jesus Casas berada di ujung tanduk setelah timnya dikalahkan oleh Palestina. 

Berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026, Irak justru dijegal oleh Palestina, negara yang diperkuat oleh pemain Liga Indonesia, Mohammed Rashid dari Persebaya. 

Skor 1-2 atas kekalahan Irak terjadi di Stadion Internasional Amman, Rabu (26/3/2025) dini hari WIB. 

Kekecewaan ini pun bertambah mengingat Palestina menggunakan venue netral yang seharusnya menjadi keuntungan bagi Irak. 

Sebenarnya Irak sudah lebih dahulu unggul dari gol Aymen Hussein di menit 34. 

Sayangnya, pertahanan Irak longsor setelah dua gol telat dari Wessam Abou Ali dan Amid Mahajna di menit akhir pertandingan.

Hasil 1-2 ini pun membuat Irak tergusur ke posisi dua klasemen Grup B dengan 12 poin. 

Dikutip dari laman Winwin, sumber dari Federasi Sepak Bola Irak (Iraq FA) memutuskan untuk memecat Jesus Casas. 

"Iraq FA mengambil keputusan untuk memecatnya usai kesepakatan bersama jajaaran anggota asoisasi, pertemuan mendesak akan diadakan setelah Timnas Irak kembali ke Baghdad untuk mengumumkan pemecatan secara resmi," tulis sumber Winwin dikutip Rabu (26/3/2025). 

Sumber tersebut pun menyebut bahwa ini menjadi puncak kekecawaan PSSI-nya Irak mengingat masalah sudah berlarut-larut. 

Dengan segala keuntungan tim yang ada, kekalahan dari Palestina disebut tak bisa lagi dimaafkan. 

"Iraq FA tak ragu untuk mengambil keputusan tegas, yang memetakan jalur baru bagi Timnas Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026," kata sumber tersebut. 

Bahkan PSSI Irak pun tengah mencari pengganti Jesus Casas demi mempersiapkan tim lebih siap pada Juni 2026 mendatang. 

"Federasi akan mulai mencari pelatih pengganti besok, dimana semua pilihan terbuka untuk mempersiapkan dua pertandingan tersisa melawan Korea Selatan dan Yordania," kata sumber tersebut. 

Dua lawan terakhir Irak pun dianggap penting karena keduanya bertengger di posisi pertama dan kedua klaasemen. 

"Kedua tugas ini sulit sehingga membutuhkan pelatih yang sangat memahami atmosfer Irak dan ahli dalam mengatur peara pemain," katanya. (hfp)