Judi Online & Negara yang Getas
- tim tvonenews
NEGARA bisa melempem seperti kerupuk terciprat air, getas seperti karet gelang yang lapuk. Garis batas wilayah, demokrasi, kedaulatan negeri yang diagungkan itu ternyata bisa jadi mitos.
Memang bukan temuan baru, Thomas L Friedman, jurnalis peraih Pulitzer telah meramalkan ihwal masa depan bumi yang semakin “datar” dan terhubung dalam The World is Flat: The Globalized World in The Twenty-First Century ketika tembok Berlin runtuh dan perlahan Uni Eropa tersambung.
Sejak itu globalisasi disebut seperti mantra ajaib di abad yang baru berganti. Temuan temuan anyar di bidang teknologi informasi oleh Bill Gates, Steve Jobs dan Linus Torvald dengan Microsoft, Apple dan Linux lalu membuat bola dunia jadi gepeng dalam satu genggaman tangan.
Sayangnya, globalisasi –yang didorong oleh teknolgi digital-- di negara lain dilekatkan dengan kreativitas, di Indonesia ditautkan dengan kekelaman.
Belum lama, negara lumpuh ketika Pusat Data Nasional Sementara 2 atau PDNS 2 pada 20 Juni 2024 diretas. Hacker dengan jitu menunjukan betapa rapuhnya keamanan ekonsistem digital nasional.
Setelah sekian lama negara pasrah, ironis kelompok peretas Brain Chapter menepati janjinya memberi kunci deskripsi data-data PDNS 2 yang diserang ransomware.
Kerapuhan yang sama terulang ketika negara menghadapi kejahatan trannasional, menggunakan algoritma dan kecerdasan buatan untuk menggiring warga dan pejabat Indonesia berduyun duyun bermain judi daring.
Di peristiwa yang terakhir ini, fakta fakta yang terkuak, buat kita mengelus dada. Dalam rapat kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan (PPATK) menemukan seribu lebih anggota legislatif melakukan judi daring.
Transaksi yang dilakukan oleh “yang terhormat wakil rakyat itu” bukan aktivitas “coba-coba”. Dari data yang diungkap, ada lebih dari 63 ribu kali dan perputaran uang perorang mencapai miliaran rupiah. Bahkan dari 63 ribu transaksi terdapat 7000 transaksi yang terkait anggota DPR.
Dunia digital membuat virus judi daring merambah hingga ke desa desa. Jawa Barat ada di posisi tertinggi dengan jumlah warga yang bermain mencapai 535.644 orang dengan nilai transaksi Rp 3,8 triliun, DKI Jakarta pada nomor dua dengan jumlah warga 238.568 orang dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun, Jawa Tengah posisi ketiga dengan 201.963 orang dengan nilai transaksi Rp 1,3 trliun, Jawa Timur 135.227 orang dengan nilai transaksi Rp 1,05 triliun. Banten dengan 150.301 orang dengan nilai transaksi Rp 1,02 triliun.
Load more