Setali Tiga Uang, StarLink 'Hanya' Tiga Puluh M Alias Tiga Kali di-Prank
- tvOnenews.com/Muhammad Bagas
Jakarta, tvOnenews.com - Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes selaku Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen ikut menyoroti kontroversi StarLink yang belakangan menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.
Diketahui, kontroversi StarLink ini memang terus berlanjut dan seakan tidak ada habis-habisnya.
StarLink sendiri memang sudah aktif di Indonesia sejak bulan lalu.
Elon Musk bahkan datang langsung menyerahkan perangkat StarLinknya di sebuah Puskesmas Bali saat event WWF/World Water Forum.
Meski sempat tersendat dan tidak lancar koneksinya, Puskesmas telah menjadi pintu masuk Istimewa untuk Layanan Internet menggunakan LEO/Low Earth Orbital Satellite-nya di Indonesia.
Ini dilakukan untuk memberikan akses internet di seluruh puskesmas Indonesia yang disebut-sebut sebelumnya mengalami banyak kendala, utamanya di daerah2 3T (Tertinggal, Terdepan & Terluar).
"Jadi meski rencananya dihadiri Presiden, namun last-minute batal tanpa keterangan yang jelas, pemberian perangkat StarLink itu dilakukan karena adanya kerja sama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan StarLink," ujar Roy Suryo dalam keterangannya, Jumat (14/6/2024).
Meski demikian, kedatangan Elon Musk di Bali saat itu disambut langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman/ Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (19/05/24).
Selain peresmian Starlink, Elon Musk sempat diberi Karpet Merah untuk memberikan pidato dalam acara WWF meski dirinya sama sekali bukan ahli dalam bidang air.
Dia juga mengungkapkan, terkait kerjasama yang dijalin dengan masuknya StarLink, Jokowi padahal mengharapkan bisa bersinergi dengan penyedia internet dalam negeri.
Dengan begitu bisa menyediakan akses internet yang melindungi konsumen dan memberikan harga murah untuk penggunaan layanan publik.
Namun tampaknya harapan ini jauh panggang dari api, karena penegasan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
"Jangankan bekerjasama, StarLink bahkan dikhawatirkan akan menghancurkan bisnis Internet Service Provider (ISP) di Indonesia kalau mereka 'bakar dollar' alias jual murah layanannya dan berakibat rusaknya ekosistem bisnis ISP yang sudah terjalin lama di Indonesia," terangnya.
Belum lagi kalau melihat syarat yang seharusnya sudah dipenuhi dahulu oleh sebuah Penyelenggara jaringan internet di Indonesia yang wajib menggunakan IP Lokal untuk aksesnya -dan bukan IP Global yang di luar yurisdiksi Indonesia-, maka statemen dari Menkominfo Budi Arie Setiadi beberapa waktu lalu menunjukkan StarLink ini masih belum (atau tidak?) mau mengikuti syarat yang semestinya adil untuk semua operator internet di Indonesia.
Load more