Setali Tiga Uang, StarLink 'Hanya' Tiga Puluh M Alias Tiga Kali di-Prank
- tvOnenews.com/Muhammad Bagas
"Sehingga kekhawatiran APJII akan tidak terjadinya level playing filed yg sama bisa terbukti," tegas Roy Suryo.
Jadi memang sangat Ironis bila melihat bisnis ISP di Indonesia yang sudah berjuang selama puluhan tahun sebelumnya, mulai dari jaman masih menggunakan dial-up dgn Modem jack RJ-11 di jaringan telepon.
Kala itu baru ada ISP RadNet, IndoNet, IdOla (milik Telkom), WasantaraNet (milik PT Pos) hingga saat ini yang sudah sedemikian lama berlangsung dan membangun sendiri jaringannya bersama anak negeri.
Tiba-tiba seperti ada Tsunami koneksi oleh StarLink dari luar negeri yang masuk dengan difasilitasi oleh Pemerintah. Belum lagi kalau melihat akan adanya bahaya disintegrasi bangsa sebagaimana yang pernah saya tulis sebelumnya, karena pengguna StarLink bisa bebas akses tanpa terdeteksi hukum Indonesia," ungkap dia.
Jika dibandingkan, ratusan bahkan ribuan anak bangsa yg sudah berjuang mandiri membangun jaringan internet lokal disini sebelumnya, yang mendadak dikalahkan oleh hanya 3 orang yang mewakili StarLink dengan investasi hanya 30 Milyar akhirnya yang dibawa masuk oleh Elon Musk ke Indonesia.
"Jadi ini sungguh sangat Terwelu (baca: Terlalu, bahasa gaulnya Netizen). Ini sama dengan sejarah Indonesia sebagai pemilik HotBird Satelit Palapa di tahun 80-an yang laris manis disewa mayoritas negara di Asia, kini harus tunduk pada Satelit LEO StarLink," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam Rapat bersama Komisi VI DPR-RI, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terpaksa mengaku Investasi Perusahaan milik Milyuner Elon Musk itu di Indonesia tak seindah nama besarnya, karena (cuma) 30 Milyar alias hanya sekitar 0,01 %-nya nilai korupsi yang diraup dalam kasus Tambang Timah -yang juga penuh kontroversi- itu.
Bahlil juga menyebutkan dalam sistem One Single Submission (OSS) yang diaksesnya terungkap jumlah umlah tenaga kerja StarLink di Indonesia yang terdaftar juga hanya sebanyak tiga orang, luar biasa efisien dan sama sekali tidak menyerap jutaan naker di bangsa ini.
Namun, Bahlil tak merinci soal detil operasional perusahaan, karena takut nanti akhirnya melahirkan multi interpretasi.
Jadi kesimpulannya, judul 'setali tiga uang' ini mengingatkan kita juga pada era tahun 70-an silam, dimana saat itu ada nilai 'setali' yang artinya 3/4 Rupiah.
Load more