Tiada Lagi Jenderal Doni Monardo
- Istimewa
Pak Doni Monardo telah tiada. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.
Mantan Danjen Kopassus dan Pangdam XVI/Pattimura, Maluku dan Pangdam III/Siliwangi, Jawa Barat itu meninggal dunia Minggu, 3 Desember pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi. Esok hari, Senin (4/ 12) siang diantar ribuan pelayat Doni dimakamkan secara kenegaraan di TMP Kalibata dengan Inspektur Upacara Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Doni dirawat di RS lebih dua bulan sejak 23 September lalu karena terserang stroke yang membuatnya tak sadarkan diri.
"Tidak ada keluhan apapun sebelumnya. Pagi tadi kita masih ngobrol di WA," cerita sahabatnya, wartawan senior Egy Massadiah, waktu itu.
Saya menyesal tidak sempat membesuknya. Penyesalan itu terulang lagi di hari pemakaman. Saya berangkat dari rumah pukul 07.30 WIB menuju rumah duka. Menurut pengumuman, pukul 08.00 jenazah akan dilepas dari rumah duka menuju Markas Kopassus. GPS mencantumkan data 35 menit waktu untuk sampai ke sana. Namun, jalan tikus yang dilalui sesuai pedoman GPS mengalami kemacetan. Mungkin karena mendadak turun hujan. Rekan Timbo Siahaan yang berada di rumah duka memposting foto di WAG, jenazah telah diberangkatkan dari rumah. Aduh.
Tiada lagi Doni. Sosok perwira tinggi militer yang berperilaku lebih sipil dari sipil. Tiada yang menyangka orang baik dan rendah hati pergi secepat itu. Dia sosok prajurit sehat jiwa dan raga sehingga dimanapun bertugas, pengabdiannya pol, meninggalkan legasi keteladanan.
![]()
Ketika saya mewawancarainya di kantor BNPB, 14 Oktober 2020, kami ngobrol lama. Waktu itu beliau waktu didampingi Egy Massadiah dan wartawan senior Suryopratomo, yang kini Duta Besar RI di Singapura. Dalam pertemuan itu saya baru tahu Jenderal Doni rupanya sudah sekian lama menginap di kantornya. Sungguh pengabdian luar biasa pada tugas penyelamatan kemanusiaan di masa pandemi Covid-19.
Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963. Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar. Karena ayahnya yang seorang prajurit, maka Doni kecil pun ikut berpindah-pindah.
Load more