Ketika Soekarno mulai gerah dengan sistem parlementer dan mengajukan konsepsi politiknya, demokrasi terpimpin, sejumlah praktek tak terpuji dilakukan pendukung pendukungnya pada lawan politik.
Hatta menulis surat pribadi pada Soekarno soal dipakai cara cara intimidatif untuk menggolkan konsepsi politik Soekarno.
Disebut Hatta dalam surat bertanggal 27 Februari 1957 bahwa kelompok kelompok pemuda meneror tokoh tokoh Masyumi dan PSI. Bung Tomo, Kiai Dahlan, Maria Ulfah, Moh Natsir didatangi di rumahnya, dipaksa untuk menyetujui konsep Soekarno soal demokrasi terpimpin. Slogan slogan konsepsi politik Soekarno ditulis di sekitar rumah rumah tokoh tokoh tersebut. Dilukis di tembok tembok rumah, di dinding trem, di gedung gedung pemerintah.
“Saya ingin peringatkan pada saudara ialah bahwa, apabila konsepsi Saudara akan disuruh diterima oleh partai partai dan masyarakat dengan jalan teror dan intimidasi, hasilnya akan jauh berlainan daripada yang Saudara maksud…” tulis Bung Hatta dalam suratnya.
(Sang Proklamator Bung Hatta. Sumber: Wikimedia Commons/Silitonga G Soekardi R and Tambunan S 1952. Indonesia Tanah Airku)
Sebagai ekonom, Bung Hatta paling banyak mengkritik ekonomi yang morat marit, pemotongan nilai uang, inflasi membumbung, harga beras bisa naik berlipat lipat dalam sehari. Lebih dari tiga surat Bung Hatta menulis salah urus Soekarno di bidang ekonomi dan korupsi yang mulai membelit.
“Kita selalu mendengung dengungkan sosialisme, tapi tindakan tindakan yang diambil pemerintah bertentangan dengan itu. Pendapatan rakyat makin ditekan, apalagi dengan politik inflasi yang dipercepat."
Load more