Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J yang menyeret anggota Ferdy Sambo di Divisi Propam Polri. Adapun, istri Arif Rachman sebut Ferdy Sambo penghancur kehidupan keluarga, Sabtu (4/2/2023).
Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarata ini telah bergulir selama dua bulan terakhir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Istri Arif Rachman sebut Ferdy Sambo penghancur kehidupan keluarga
AKBP Arif Rachman dan Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. (kolase tvOnenews.com)
Mantan Wakaden B Paminal Propam Polri, Arif Rachman telah dituntut satu tahun penjara karena terlibat dalam perintangan penyidikan atau obstruction of justice tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Istri Arif Rachman pun akhirnya curahkan isi hatinya.
Dalam hal itu, istri Arif Rachman, Nadia Rahma sambil menangis mengatakan bahwa Ferdy Sambo itu merupakan penghancur kehidupan keluarganya. Pasalnya, Ferdy Sambo tega mengorbankan para anak buahnya dalam skenario liciknya saat membunuh Brigadir J.
"Saya rasa bukan hanya menghancurkan karier tapi menghancurkan kehidupan. Baik suami dan juga keluarganya semua saya rasa semua hancur adanya kasus ini," ujar Nadia di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 3 Febuari 2023 yang dikutip dari VIVA.
Menurut Nadia, Arif Rachman telah bekerja dengan baik selama menjadi anggota polri. Amanah dan tak melanggar aturan selalu menjadi pedomannya dalam bertugas.
"Jadi ya berat sih yang pastinya berat, saya tahu suami saya tuh selama ini kerjanya selalu bilang kerjanya niatnya ibadah, itu aja. Dia jadikan kerja itu sebagai ibadah," kata dia.
Di sisi lain, Nadia juga mengungkapkan rasa kekhawatiran terhadap keselamatan anaknya ketika suaminya berani berkata jujur dalam persidangan. Sebab, hal-hal yang disampaikan berbanding terbalik dengan keterangan Ferdy Sambo.
Jadi betul waktu itu saya menyarankan sama Mas Arif untuk sembunyi dulu karena takut ada apa-apa sama anak-anak akibat dari itu," ucap Nadia.
Arif Rachman Dituntut 1 Tahun Penjara\
Arif Rachman Arifin Tersangka Kasus Obstruction Of Justice (OOJ) Kasus Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir J Saat Jalani Sidang di PN Jaksel. (tim tvOnenews/Julio Trisaputra)
Arif Rachman Arifin, terdakwa merintangi penyidikan atau obstruction of justice pada perkara pembunuhan berencana Brigadir J dituntut 1 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Menyatakan terdakwa Arif terbukti bersalah melakukan tindak pidana mereka yang melakukan yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan dan dengan sengaja melawan hukum melakukan tindakan akibat merusak sistem elektronik dan atau menghilangkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja secara sebagaimana mestinya," ujar Jaksa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat 27 Januari 2023.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Arif Rachman Arifin 1 tahun penjara," sambungnya.
Arif Rachman diyakini melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dalam perkara ini, Arif Rachman Arifin, Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria didakwa merintangi penyidikan bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Irfan Widyanto. (ind)
Load more