Heran, Tak Ada Kata Maaf dari Penabrak Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan, Penabrak: Ya Saya Lindas
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang mantan anggota Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono menabrak seorang mahasiswa UI (Universitas Indonesia) yang tewas akibat kecelakaan beberapa waktu lalu di daerah Jakarta Selatan.
Mahasiswa UI, Muhammad Hasya Atallah tewas setelah terkapar di bawah mobil Pajero milik mantan anggota Polri tersebut. Namun pihak keluarga menyebutkan perlakuan penabrak tidak menunjukkan itikad baik.
Kasus kecelakaan ini menjadi sorotan lantaran Almarhum Muhammad Hasya Atallah yang merupakan korban tewas malah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.
Kabar terbarunya, sang Ayah, Adi Syahputra menyebutkan bahwa pelaku yang merupakan purnawirawan polisi tersebut menegaskan bahwa ia melindas Hasya saat kejadian. Meski begitu, tidak ada kata maaf yang terucap dari penabrak yang menyebabkan Hasya Atallah tewas.
Seperti apa kejelasan dari sang ayah, Adi Syahputra mengenai kasus kecelakaan seorang mahasiswa UI yang melibatkan mantan anggota Polri ini. Simak informasinya berikut.
Pelaku Menolak Membawa Almarhum ke Rumah Sakit
Almarhum Muhammad Hasya Atallah. (Ist)
Ibu Hasya Atallah, Dwi Syaviera Putri atau Ira mengakui bahwa anaknya lalai dalam kecelakaan tersebut. Namun, dalam kecelakaan ini ia menilai bahwa seharusnya penetapan tersangka ini bukan hanya anaknya.
“Saya setuju bahwa memang mungkin anak saya lalai. Tapi kalau sudah terjadi satu kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan dan dua orang, menurut saya dua-duanya lalai. Anak saya lalai terduga pelaku juga lalai. Tapi kenapa dalam hal ini yang jadi tersangka cuman anak saya,” ungkap Ibunda almarhum Hasya Atallah, Dwi Syaviera Putri atau Ira dalam program acara Apa Kabar Indonesia Pagi (30/1/2023).
Menurut Ira, ketika seseorang menyetir mobil dan mengetahui terdapat seseorang jatuh. Maka secara sadar, pengendara akan berusaha untuk menghentikan mobil yang sedang dikendarai.
“Saya juga orang yang nyetir sendiri jika bawa mobil. Dalam keadaan sadar ya melihat orang itu jatuh paling enggak kaki kita ada di atas rem. Tapi yang saya dengar, anak saya itu terlindas ban depan dan ban belakang berarti terduga pelaku itu sama sekali nggak ngerem mobilnya (tidak menghentikan kendaraan),” jelas Ira.
Load more