"Kemudian tiga orang yang pernah tampil pada live akun TikTok tersebut inisialnya LS perempuan (49), IR perempuan (54) dan HRT perempuan (43)," kata Artanto.
Usut punya usut ternyata konten mandi lumpur itu semata dilakukan demi mendapatkan gift atau hadiah dari penonton TikTok.
Hasil temuan polisi di lapangan juga tidak menemukan adanya unsur ekploitasi kepada warga yang tampil dalam live streaming mandi lumpur.
Baik pemilik akun TikTok maupun pemeran mandi lumpur sepakat membuat konten tersebut semata-mata untuk mendapatkan keuntungan.
"Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga bahwa yang tampil pada akun TikTok tersebut tanpa ada paksaan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari gift yang diberikan oleh penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun TikTok," jelas Artanto.
Polisi kemudian mengimbau agar pihak-pihak yang terlibat dalam konten mandi lumpur lebih bijak lagi dalam memanfaatkan media sosial, sebab konten mandi lumpur telah memantik beragam reaksi di tengah-tengah masyarakat.
“Hal ini dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga, sehingga dapat mengganggu Kamtibmas," ungkap Artanto.
Load more