Jakarta, tvOnenews.com - Proyeksi pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur, kerap diperbincangkan banyak orang. Baik ada yang sepakat wacana tersebut direalisasikan, namun tak sedikit pula yang menentang proyeksi tersebut.
“Penyelesaian masalah tumpang tindih kepemilikkan lahan, pembangunan fasilitas umum, melibatkan masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan terkait,” kata Sumedi, di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022).
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa akan banyak melibatkan warga lokal dalam menyukseskan proyeksi pemindahan Ibu Kota ini.
“Kita akan melakukan pengembangan kapasitas masyarakat lokal dan peluang ekonomi bagi kelompok rentan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan,” jelasnya.
“Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas lembaga pendidikan lokal untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal dan pengembangan lembaga pendidikan dan riset kelas dunia,” sambung dia.
Sumedi menegaskan, dalam menjalankan gagasan pembangunan sosial tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Harus dilakukan secara bertahap, sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 12 tahun.
Sementara untuk tahap selanjutnya, periode 2035-2039 dan periode 2040-2045 akan berfokus pada menjaga ketahanan sosial-budaya hingga peningkatan kapasitas dan daya saing SDM.
“Penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat pengembangan IKN yang sesuai rencana tata ruang, pengembangan kebijakan ekonomi hijau dan berkelanjutan, peningkatan kapasitas dan daya saing lembaga pendidikan dan riset kelas dunia,” pungkas dia. (agr/ade)
Load more