"Perannya aktif, bukan hanya pasif doang. Bahkan sampai membuat grup. Yang akhirnya chatnya dihapus. Nah istilah katanya Post Factum gitu ya. Saya yakin chat itu bisa di-restore oleh pihak Meta," ucapnya.
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.
Pengacara keluarga Brigadir J ini mengatakan ingin melihat keseriusan dalam mengungkap chat di dalam grup Whatsapp Duren Tiga tersebut.
"Tapi apakah ada keseriusan untuk merestore chat itu atau bukti tertulis dalam sistem elektronik tersebut atau tidak. Itu yang tidak kita paham, karena sampai saat ini kita juga belum melihat ada pihak dari Meta yang dihadirkan untuk menjelaskan teks-teks apa aja yang hilang apa isinya,
"Namun ada hal yang menarik tadi, saya terus terang ya, tersinggung juga ini melihat apa yang ada di persidangan. Saya tidak tahu HP itu tampilan dari siapa, dari anggota yang mana. Karena di dalam HP tersebut di dalam grup WhatsApp, ada kontak bernama Tuhan Yesus" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ahli Digital Forensik dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Adi Setya mengatakan, terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua, yaitu Bripka Rr atau Ricky Rizal membuat grup di dalam aplikasi WhatsApp bernama Duren Tiga.
Grup tersebut dibuat pada 11 juli 2022 atau 3 hari setelah tewasnya Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga pada 8 Juli 2022.
Load more