Pengacara Brigadir J Tegas Soroti soal Grup WhatsApp Duren Tiga: Condong ke Obstruction Of Justice!
- Kolase tvonenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Adapun kini Pengacara Brigadir J tegas soroti soal grup WhatsApp Duren Tiga: condong ke Obstruction Of Justice, Selasa (20/12/2022).
Kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang menjadi perbincangan publik ini karena sejumlah fakta masih coba diungkap di persidangan. Terbaru, Pengacara Brigadir J tegas soroti soal Grup WhatsApp Duren Tiga: Condong ke Obstruction Of Justice.
Martin Lukas Simanjuntak hadir sebagai narasumber di Program Apa Kabar Indonesia Malam, memberikan tanggapannya soal adanya grup WhatsApp bernama Duren Tiga pasca peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua.
"Kalau kita berbicara apa yang diuraikan di depan persidangan ya bahwa grup WhatsApp tersebut dibuat pasca peristiwa penembakan. Pasti tidak ada hubungannya dengan perencanaan pembunuhan, karena baru dibuat setelah penembakan terjadi."
"Menurut saya, ini hubungannya dalam hal obstruction of justice karena diduga keras ada suatu bangunan komunikasi, yang diinisiasi oleh Ricky, karena tadi disampaikan bahwa yang membuat grup Ricky,"ucapnya dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, (19/12/2022).
Martin Lukas menyebutkan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam hal ini menghadirkan ahli untuk menjelaskan bahwa Ricky ini ada perannya.
"Perannya aktif, bukan hanya pasif doang. Bahkan sampai membuat grup. Yang akhirnya chatnya dihapus. Nah istilah katanya Post Factum gitu ya. Saya yakin chat itu bisa di-restore oleh pihak Meta," ucapnya.
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.
Pengacara keluarga Brigadir J ini mengatakan ingin melihat keseriusan dalam mengungkap chat di dalam grup Whatsapp Duren Tiga tersebut.
"Tapi apakah ada keseriusan untuk merestore chat itu atau bukti tertulis dalam sistem elektronik tersebut atau tidak. Itu yang tidak kita paham, karena sampai saat ini kita juga belum melihat ada pihak dari Meta yang dihadirkan untuk menjelaskan teks-teks apa aja yang hilang apa isinya,
"Namun ada hal yang menarik tadi, saya terus terang ya, tersinggung juga ini melihat apa yang ada di persidangan. Saya tidak tahu HP itu tampilan dari siapa, dari anggota yang mana. Karena di dalam HP tersebut di dalam grup WhatsApp, ada kontak bernama Tuhan Yesus" ujarnya.
Load more