ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Terungkap! Dokter Forensik Beberkan Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres

hasil penyelidikan diungkap oleh Mapolda Metro Jaya beserta tim. Adapun terbaru, Dokter Forensik beberkan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, (10/12)
Sabtu, 10 Desember 2022 - 09:10 WIB
Dokter Forensik Beberkan Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres.
Sumber :
  • Sumber: Kolase tvonenews.com (Rizki Amana/Arief Budiman/tim tvOne)

Jakarta - Akhirnya terungkap terkait penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres setelah hasil penyelidikan diungkap oleh Polda Metro Jaya beserta tim. Adapun terbaru, Dokter Forensik beberkan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Sabtu (10/12/2022).

Cukup banyak spekulasi yang beredar terkait penyebab kematian satu keluarga di Kalideres yang membuat heboh publik. Pasalnya, pertama kali ditemukan tak ada makanan di kulkas hingga kesimpulan sementara bahwa penyebab kematian mereka adalah kelaparan. Kini semuanya terbantahkan dengan hasil Penyelidikan.

Dokter Forensik beberkan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, bukan kelaparan dan terkait urutan kematian dari keempat jenazah.

Pada konferensi pers, Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta, Asri M Pralebda menungkapkan urutan kematian paling awal dari keempat jenazah tersebut.

tvonenews

"Urutan kematian dari keempat jenazah ini adalah yang paling awal Bapak Rudyanto, kemudian dilanjutkan Ibu Reni dan kemudian bapak Budiyanto. Terakhi adalah mba Dian," ujarnya dalam konferensi Pers di Polda Metro Jaya, pada jumat (9/12/2022).

Setelah cukup lama belum diketahui terkait penyebab kematian satu keluarga di perumahan Citra Garden Kalideres. Asri M Pralebda selaku Dokter Forensik RS Polri mengumumkan penyebab kematian 4 orang sekeluarga tewas di Kalideres dari hasil pemeriksaan luar dan dalam.

Pihak Kepolisian menggelar olah TKP terkait misteri kematian satu keluarga di Kalideres. (tim tvOne/Rizki Amana)

"Dengan jelas dan yakin kami dapat menyatakan bahwa sebab kematian dari bapak Rudyanto dan Reni merupakan penyakit pada saluran cerna. Dan untuk bu Reni, kelainan pada payudara." ucapnya yang dikutip dari tayangan Breaking News tvOne.

"Sedangkan sebab kematian yang pasti dari pak Budiyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut. Untuk sebab kematian bu Dian merupakan gangguan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronis.

Lebih lanjut, Dokter Forensik RS Polri menuturkan bahwa ditemukannya karbohidrat dan serat pada tubuh korban Budiyanto dan Dian sekaligus memberikan bantahan terkait penyebab kematian dari keempat jenazah adalah kelaparan.

"Pada keempat jenazah secara yakin kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya. Dan ditemukannya analasis Feses yaitu ditemukannya karbohidrat dan serat pada analisa feses pada bapak Budiyanto dan Mba Dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparann," tutup keterangan pers dari Dokter Forensik RS Polri.

Diberitakan sebelumnya, Bikin geger penemuan jenazah yang merupakan satu keluarga di sebuah rumah di perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.

Keempat jenazah disebutkan telah dalam kondisi mengering dan menimbulkan aroma busuk pada area luar rumah. Setelah diidentifikasi keempat jenazah itu adalah Rudyanto Gunawana (71), Reni Margaretha Gunawana (58), kemudian anak dari keduanya yang bernama Dian (40) dan terakhir yakni Budiyanto Gunawan yaitu Ipar dari Rudyanto.

Tidak ditemukan DNA lain dari TKP

Konferensi pers pengungkapan kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. (tim tvOne/Rizki Amana)

Hasil penyelidikan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat diumumkan setelah bergulir hampir sebulan. Salah satu hasil penyelidikan mengungkap bahwa tidak ditemukan adanya DNA orang lain di rumah tersebut kecuali keempat jenazah keluarga.

Hal itu diungkap oleh Kabid Kimia dan Biologi Forensik (Kimbofor) Pusat Laboratorium Forensik, Kombes Pol Wahyu Marsudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya.

"Kami mencari jejak material biologi DNA selain korban di TKP (tempat kejadian perkara), Kenapa? kalau ada jejak DNA korban maka bisa diduga ada orang lain yang pernah masuk ke TKP tersebut. Kita cari tahu di akses pintu masuk, kamar mandi, kelar. Kita ambil DNA dan periksa di labfor ternyata tidak ditemukan DNA selain keempat korban," ucap Wahy dalam Konferensi Pers yang dihadiri oleh sejumlah tim ahli.

Kemudian, Kombes Pol Wahyu Marsudi menuturkan bahwa pihak juga mengambil tulang iga dari keempat korban dalam rangka memastikan korban apakah sesuai dengan kartu tanda penduduk (KTP). Penyesuaian identitas korban juga dilakukan melalui perbandingan dengan anggota keluarga yang masih hidup yaitu Irwanto Gunawan.

"Kita pakai metode sibling, membandingkan korban meninggal dunia dengan keluarga yang masih hidup. Ternyata ada keidentikan. Jadi keluarga masih yaitu Irwanto Gunawan yang kita bandingkan dengan keempat korban, yang ternyata punya sibling atau garis kekerabatan dengan Irwanto Gunawan yang masih hidup," ujarnya. (ind)

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT