BMKG dan BNPB Gelar Simulasi Tanggap Bencana di Ambon
- Christ Belseran
Adapun sebaran aktivitas gempa susulan di Pulau Ambon tercatat sudah oada kluster utama dengan pola kelurusan yang hampir berarah selatan-utara.
Dari pola itu mencerminkan adanya aktivitas sesar aktiv dengan panjang yang diperkirakan 42 km.
Untuk kegiatan BMKG bersama BNPB, kata herlambang merupakan inisisasi terkait evakuasi masyarakat di dusun air manis di mana skenario yang digunakan untuk evakuasi mandiri adalah skenario gempa dengan kekuatan 7,3 yang berada di selatan kota Ambon.
“Jadi apa yang kita skenariokan itu berpotensi tsunami sehingga skenario itu juga nantinya untuk masyarakat tahu dimana bila terjadi gempa letak evakuasi sementara dan untuk dituju sehingga ketika gempa yang sebenarnya terjadi itu tidak ada kepanikan lagi,”kata Herlambang.
Herlambang menjelaskan, kenapa dilakukan di dusun air manis Desa Laha, karena lokasi itu dari data penelitian dilalui oleh sesar geser aktif sehingga merupakan suatu wilayah yang rawan.
Kemudian sesuai historis, kata Herlambang gempa bumi dengan skala 7,3 magnitudo juga pernah terjadi pada tahun 1550 pernah terjadi di sebelah selatan Ambon.
“Lokasi yang terdampak adalah termasuk di lokasi laha, Air Manis, Hatiwe Kecil Dan Gagala sehingga lokasi tersebut merupakan daerah yang rawan,”urainya.
Untuk patahan yang disampaikan berdasarkan di buku Puskem menyebutkan ada patahan sesar geser disitu, magnitude terkatenya 7,4 Magnitudo itu berada di selatan pulau ambon. Dan gempa bu,I tahun 1950 itu terjadi karena patahan tersebut
Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya memberikan apresiasi pelaksanaan simulasi kepada warganya di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon.
Dikatakan, Maluku pernah berada pada sejarah yang kelam dengan kejadian gempa serta tsunami itu karena Maluku merupakan titik pertemuan lempeng-lempeng utama di Asia Pasifik sehingga rentan gempa bumi. Sebagai wilayah kepulauan dengan luas mencapai 90 persen, resiko Tsunami akibat gempa di laut juga besar.
Di wilayah ini juga membentang beberapa gunung api aktif yang potensial menjadi titik bencana.
Sumber-sumber historis kata Gubernur Maluku ini telah merekam bagaimana fenomena bencana seperti, gempa, Tsunami dan letusan gunung berapi, menjadi bagian masa lalu Kepulauan Maluku dan membentuk sejarah budaya wilayah ini.
Load more