BMKG dan BNPB Gelar Simulasi Tanggap Bencana di Ambon
- Christ Belseran
Dari simulasi masyarakat tadi, terlihat ketepatan dan kecepatan warga saat menyelamatkan diri mereka sampai ke titik yang aman.
“Dari hasil simulasi tadi memang ada yang sampai 12 menit dan kalau orang tua itu kami pastikan 17 menit,”jelasnya.’
Ia berharap ada pihak Angkasa Pura Pattimura Ambon bisa bekerja sama agar bisa membuka pintu masuk menuju runway bandara untuk evakuasi. Itu tentu akan menghemat waktu masyarakat dievakuasi menuju lokasi yang aman.
“Ada salah satu alternatif. Dari Dusun Air Manis itu ada runway bandara dan itu sudah terhindar dari inundasi tsunami. jadi rendaman tsunami sudah tidak ada di runway bandara, itu pun masih ada dibawah 0,5 meter,”ungkapnya.
Dikatakan dari selisih waktu tempuh evakuasi dari kampung mereka, keselamatan masyarakat sudah terjamin untuk sementara. Karena dari alternatif melalui runway bandara pattimura bisa menghemat waktu lebih cepat karena hanya 7 menit.
“Gelombang yang datang dari laut sesuai prakiraan BMKG,terburuk bisa 6 menit. Jadi sebelum gelombang itu datang, masyarakat sudah selamat di runway itu,”jelasnya.
Untuk dijadikan sebagai daerah tanggap bencana, BNPB kata Kurniawan sudah membentuk Desa Laha sebagai daerah tanggap bencana.
“Kami sudah mengkordinir dan mereka akan terkodinir oleh tim-tim yang ada di kepala dusun, RT/RW yang ada di Negeri Laha. Dan Saya berharap dengan Desa Tanggap bencana ini, nanti ujungnya adalah pelatihan, pelatihan dan pelatihan,”terangya.
Sesar Aktif
Kepala Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, Herlambang saat mempresentasikan alasan dilaksanakannya simulasi evakuasi mandiri gempabumi dan tsunami yang digelar kamis siang di Dusun Air Manis, Desa Laha mengungkapkan dari hasil pemetaan sebaran pusat gempa disebutkan kejadian adanya rentetan gempa susulan juga member petunjuk keberadaan sesar aktif baru.
“Aktivitas merupakan penanda aktifnya sebuah sesar. Sebaran gempa susulan menunjukan bidang rekaan batuan (rupture). Jika sebaran pusat gempa membentuk pola kelurusan maka ini merupakan salah satu indikasi adanya sesar aktif,”ujar Herlambang di hadapan Gubernur Maluku, dan Sekretaris Utama BNPB RI.
Load more