Kegiatan LDP yang dilakukan setiap pagi dan sore itu mampu membuatnya sejenak melupakan ketakutan akan gempa. Cahya bahkan tak bisa menyembunyikan rasa sukacitanya saat menceritakan kegiatan-kegiatan apa saja yang didapatkannya saat LDP.
“Ada banyak kegiatan. Ada baca buku, ada dongeng, permainan. Terus ketemu sama temen-temen, bahagia lah,” katanya.
Sama seperti Cahya, Alwan (12) juga senang mengikuti kegiatan LDP. “Seru, rame juga,” kata siswa kelas VI SD ini. Alwan bersama keluarganya saat ini sedang mengungsi di Taman Prawatasari Sawah Gede, Kecamatan Cianjur. Selama LDP, Alwan dan anak-anak diajak bernyanyi, diajari tentang tindakan keselamatan saat gempa bumi, edukasi pencegahan pelecehan seksual anak melalui lagu dan gerakan, dan diajak bermainan permainan edukatif.
Di tempat lain, ada Muhammad Rizki Ramadhan yang juga tak kalah antusias mengikuti kegiatan LDP. Bocah yang dipanggil Iki ini bahkan mendapatkan hadiah karena bisa menjawab kuiz.
“Main tebak-tebakan nama menteri, nama presiden, sama rukun Islam,” katanya bersemangat.
Siswa kelas IV SDN Pasir Sarunggi ini sedang mengungsi di Posko Pengungsian Desa Ciputri Kecamatan Pacet. Meskipun tinggal di antara tenda dan reruntuhan bangunan, namun hal itu tidak mengurangi keceriaannya dan anak-anak lainnya saat mengikuti LDP.
Setelah penanganan cepat pasca bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengintsruksikan untuk melakukan pemulihan trauma dan psikologis bagi korban gempa melalui LDP. LDP tidak hanya terbatas bagi anak-anak, namun juga untuk orang dewasa dan lansia.
Load more