Cianjur, Jawa Barat - Cahya Rajsa Aulia terlihat bersiap-siap merapikan kerudung dan pakaiannya. Wajahnya sumringah tak sabar karena teman-temannya sudah banyak yang berkumpul di lapangan. Setelah mengenakan sandal, gadis kecil itu bergegas keluar tenda dan berlari bergabung dengan anak-anak lainnya.
Matahari sudah terlihat naik. Sinarnya menyilaukan mata, namun menghangatkan tubuh. Cahya tertegun sejenak. Desanya yang permai. Ada lapangan sepak bola tempat ia dan teman-temannya bermain, kini tiada.
Rumah di kampungnya banyak yang roboh digoyang gempa. Di lapangan sepak bola, kini menjamur tenda-tenda. Ada juga dapur umum yang asapnya nampak ngebul.
Pagi Cahya tak lagi seperti biasanya. Dulu ia bangun pagi untuk pergi ke sekolah. Kini, lima hari ia bangun untuk mengikuti kegiatan Layanan Dukungan Psikosial (LDP) yang diampu Kementerian Sosial di Posko Pengungsian Lapangan Jagakarsa, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Bersama puluhan pengungsi lainnya, bocah perempuan 10 tahun itu terpaksa tinggal di tenda. Gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin (25/11), telah merobohkan rumahnya. Namun pertimbangan keselamatan, tinggal di tenda menjadi pilihan dalam situasi kedaruratan. Apalagi kegiatan LDP yang membuatnya bersemangat.
Seperti pagi ini (25/11), Cahya dan anak-anak lainnya mengikuti senam pagi. Mereka terlihat antusias mengkuti gerakan yang diperagakan oleh fasilitator. Bersama-sama, mereka menyanyikan lagu kepala pundak lutut kaki. Anak-anak diminta mengikuti gerakan fasilitator, dan mengabaikan instruksi verbal. Dari gerakan yang lambat hingga gerakan cepat. Kesalahan-kesalahan kecil pun mengundang gelak tawa dari anak-anak.
“Senamnya asyik,” kata Cahya.
Kegiatan LDP yang dilakukan setiap pagi dan sore itu mampu membuatnya sejenak melupakan ketakutan akan gempa. Cahya bahkan tak bisa menyembunyikan rasa sukacitanya saat menceritakan kegiatan-kegiatan apa saja yang didapatkannya saat LDP.
“Ada banyak kegiatan. Ada baca buku, ada dongeng, permainan. Terus ketemu sama temen-temen, bahagia lah,” katanya.
Sama seperti Cahya, Alwan (12) juga senang mengikuti kegiatan LDP. “Seru, rame juga,” kata siswa kelas VI SD ini. Alwan bersama keluarganya saat ini sedang mengungsi di Taman Prawatasari Sawah Gede, Kecamatan Cianjur. Selama LDP, Alwan dan anak-anak diajak bernyanyi, diajari tentang tindakan keselamatan saat gempa bumi, edukasi pencegahan pelecehan seksual anak melalui lagu dan gerakan, dan diajak bermainan permainan edukatif.
Di tempat lain, ada Muhammad Rizki Ramadhan yang juga tak kalah antusias mengikuti kegiatan LDP. Bocah yang dipanggil Iki ini bahkan mendapatkan hadiah karena bisa menjawab kuiz.
“Main tebak-tebakan nama menteri, nama presiden, sama rukun Islam,” katanya bersemangat.
Siswa kelas IV SDN Pasir Sarunggi ini sedang mengungsi di Posko Pengungsian Desa Ciputri Kecamatan Pacet. Meskipun tinggal di antara tenda dan reruntuhan bangunan, namun hal itu tidak mengurangi keceriaannya dan anak-anak lainnya saat mengikuti LDP.
Setelah penanganan cepat pasca bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengintsruksikan untuk melakukan pemulihan trauma dan psikologis bagi korban gempa melalui LDP. LDP tidak hanya terbatas bagi anak-anak, namun juga untuk orang dewasa dan lansia.
Selain kegiatan rekreasional edukatif bersama anak-anak, tim LDP juga melakukan kunjungan ke tenda pengungsian dan rumah warga. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pemberian Dukungan Psikologis Awal ( PFA: Psychological First Aid ) seperti stabilisasi emosi bagi anak-anak dan orang dewasa, konseling kelompok bersama penyintas dewasa (ibu-ibu dan bapak-bapak serta lansia) dan Family Support Group.
Kemensos memberikan LDP di semua posko pengungsian antara lain di Kantor Camat Sukaluyu, lapangan Jagaraksa Warung Kondang, lapangan Cariu Cugenang, Taman Prawatasari Cianjur, Karang Tengah, SD Sukamaju 2 Cugenang, SDN Karang Tengah Desa Nagrak, Cikamuning, RSUD Cimacan dan Kampung Tunggilis, dan RSUD Sayang Cianjur. Hingga saat ini, LDP sudah menyasar lebih dari 800 orang penyintas anak dan dewasa.
Adapun tim LDP terdiri dari Tim Kemensos Pusat, Tim Sentra dan Sentra Terpadu, Tim Balai Besar Lembang, Poltekesos Bandung, BPBD Kuningan, dan GNI.(chm)
Load more