Kisah Perjuangan Seorang Ibu yang Nekat Menembus Reruntuhan Gempa Cianjur untuk Selamatkan Putrinya
- Antara
Cianjur, Jawa Barat - Seorang Ibu bernama Ida Farida menceritakan bagaimana perjuangan dirinya menerjang reruntuhan bangunan yang rusak akibat dari gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk bisa menyelamatkan sang anak yang tertimpa atap rumah.
Kisah Perjuangan Seorang Ibu yang Nekat Menembus Reruntuhan Gempa Cianjur untuk Selamatkan Putrinya.
Ida mengatakan jika dirinya dengan nekat menerjang reruntuhan serta melintasi akses jalanan yang terputus yang rusak akibat gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo yang mengguncang kabupaten Cianjur demi menyelamatkan anak perempuannya yang tertimpa atap rumah.
Saat ditemui di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ida Farida yang merupakan seorang ibu rumah tangga dari Desa Benjot, Kecamatan Cugenang itu mengaku jika dirinya nekat untuk menembus akses jalan yang terputus demi membawa putrinya yang tertimpa atap rumah ke RS.
“Akses jalan belum bisa dibuka, saya terobos-terobos. Lewat sawah-sawah saya, berjuang demi anak daripada kenapa-kenapa,” ujar Ida.
Ida juga mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya berada di wilayah pegunungan, dimana ia juga menceritakan sebelum gempa bumi terjadi Ida sedang berkumpul bersama dengan empat orang anaknya di rumah.
Kemudian, Ida menuturkan jika gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncnag Kabupaten Cianjur itu, menyebabkan listrik padam dan akses jalan utama terputus karena tertimbun reruntuhan dan juga tanah longsor.
Ida mengatakan jika dirinya bersama dengan empat orang anaknya harus berjalan dengan pelan dan hati-hati untuk bisa melintasi jalanan tersebut bahkan sesekali Ida dan anak-anaknya berhenti berjalan untuk mengawasi keadaan saat gempa susulan terasa.
Kondisi anak perempuan Ida yakni Siti Hamdal, terluka parah di bagian kepala tertimpa atap rumah sebelum menjalankan shalat dzuhur. Sehingga, ia segera dilarikan ke Puskesmas Cisau.
Disana, Siti mendapatkan pertolongan pertama berupa jahitan kepala. Sementara tiga anak Ida lainnya diungsikan ke rumah saudaranya yang lebih aman dari gempa, karena takut gempa susulan terjadi kembali.
“Masih nyut-nyutan, baru dikasih obat,” ujar Siti.
Saat ini, Siti masih menjalani perawatan setelah trauma akibat gempa tersebut. Seperti penyintas lainnya, Siti berharap segera pulih, dan Ida mendapat bantuan dari pemerintah setelah rumahnya luluh lantak.
Load more