Polisi Mengaku Kesulitan Mengungkap Motif Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Ternyata Karena Ini!
- Tim tvOne/Arief Budiman
Dikutip dari VIVA, Santhara sendiri merupakan sebuah aliran atau kepercayaan religius tertua masyarakat India yang berusia sekitar 300 tahun.
Dalam ajaran ini, para pengikutnya akan menjalankan ritual fasting to dead atau bersumpah berhenti makan dan minum atau puasa sampai meninggal dunia.
Dilansir dari Legal Service India, ajaran Santhara mengacu pada praktik mengurangi asupan makanan dan air secara bertahap untuk mengakhiri hidup dan mencapai moksha atau kebebasan.
Para pengikutnya meyakini bahwa ini adalah jenis kematian yang paling damai, tenang dan diinginkan.
Apabila seseorang itu berniat ingin menghilangkan karma buruknya yang telah dia lakukan selama hidupnya, telah mendapat izin dari keluarga dan terakhir berkeinginan mencapai moksha.
Tukang sampah memberikan kesaksian mengejutkan
Dari hasil olah TKP terakhir yang dilakukan petugas Polda Metro Jaya, polisi temukan tumpukan sampah di dalam rumah Kalideres tersebut.
Berdasarkan temuan tersebut, petugas sampah sekitar lokasi, Warhidin (63) pun memberikan kesaksian. Diketahui keluarga yang tewas di Kalideres tersebut sudah tidak membayar sampah selama 6 bulan.
"Sudah enam bulan enggak bayar dia," kata Wahridin di Perumahan Citra Garden I, Kalideres, dikutip dari VIVA Jumat, 18 November 2022.
Wahridin sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang sampah yang melayani warga di sekitar kawasan Komplek Citra Garden. Ia juga mengaku jarang berinteraksi dengan keluarga tersebut dan hanya mengenal wajah mereka.
"Masih hidup mah pernah (lihat), cuman ketemu aja, nggak ngobrol," ujarnya.
Warhidin menambahkan, interaksi antara dirinya dan keluarga korban hanya sebatas ketika membayar iuran sampah.
"Waktu itu, lagi masih idup nih ya nyangkut di situ aja tuh (depan pagar rumah), di besi disangkut," katanya.
Wahridin mengatakan Rudyanto Gunawan (71), salah satu korban yang juga tewas, yang biasa membayarkan iuran bulanan sampah.
"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp30 ribu, langsung masuk," ujarnya.
Mengira Sudah Pindah Wahridin sempat mengira satu keluarga yang tewas itu sudah pindah lantaran tidak pernah lagi melihat aktivitas dari rumah tersebut.
"Waktu kita bersihin belakang ya kan tiga bulan sekali, pertama dipanggil-panggil nggak nyahut. Saya juga bingung, apa pindah apa kagak," ujarnya. (Kmr/Mzn/Lsn)
Load more