"Awalnya kami mengadakan kegiatan, lalu membutuhkan dana dan mendapat arahan dari kakak tingkat yang pernah bekerja sama juga dengan AI agar di-support project kami. Lalu, kami janjian dengan AI di kampus IPB dan diminta membuka aplikasi belanja dan aplikasi kredit. Lalu, kami diminta belanja oleh AI dengan imbalan 10 persen dari penjualan diperuntukan buat kegiatan acara kami,” ujar Aurel, salah satu mahasiswa IPB yang jadi korban penipuan.
Korban Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol Bertambah
Dari data awal yang diterima tvOnenews.com, ada 126 korban. Kini, korban diduga bertambah dari 126 orang menjadi 311 orang. Hal ini disampaikan pihak Polresta Bogor Kota.
Polresta Bogor Kota menerima 2 laporan resmi dan 29 laporan pengaduan dari 311 pengakuan mahasiswa IPB terjerat pinjol.
Mereka tertipu akibat ingin investasi di salah satu akun toko online dengan iming-iming keuntungan 10 persen. Namun, para korban tidak menerimanya sesuai janji.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan mengatakan dua laporan resmi mahasiswa IPB terjerat pinjol sudah masuk sejak akhir Oktober 2022.
Kini, Polresta Bogor Kota sedang dalam pencarian terlapor pemilik akun toko online berinisial SAN untuk dimintai keterangan terkait mahasiswa IPB terjerat pinjol.
"Berdasarkan pelaporan pelapor atau korban, jumlah korban yang berhasil didata 311 orang dan itu sebagian besar, tidak semuanya, mahasiswa IPB. Terlapornya sama SAN," ujar AKBP Ferdy.
Dia menjelaskan total uang dari sebagian besar mahasiswa IPB terjerat pinjol yang tertipu toko online SAN sebesar Rp2,1 miliar dari 311 korban. Modus awal SAN kepada korbannya tidak terkait dengan pinjol.
Mulanya, terlapor hanya menawarkan kerja sama secara online dengan bagi hasil 10 persen. Namun, syarat yang disampaikan SAN adalah para pelapor atau para korban (mahasiswa IPB terjerat pinjol) ini harus mengajukan pinjaman online.
Load more